Pemerintah daerah pun mendorong berbagai upaya seperti peningkatan produktivitas padi, pengembangan pangan lokal seperti mocaf dan sorgum, hilirisasi produk pangan, serta penguatan data neraca pangan daerah.
BACA JUGA:Pembukaan Musrenbang 2025, Pj Gubernur Jateng Minta Masukan Fokus pada Kepentingan Masyarakat
BACA JUGA:Nana Sudjana Ajak Masyarakat Berdoa agar Jawa Tengah Terbebas dari Bencana
Nana juga menekankan optimalisasi peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam menjaga kestabilan harga.
Selain itu, pemerintah mendorong penguatan rantai pasok (supply chain), pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), serta program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Jateng, Rahmat Dwisaputra, menyebut bahwa beberapa komoditas yang menyumbang inflasi pada Januari 2025 antara lain cabai, minyak goreng, dan bahan bakar minyak (BBM).
BACA JUGA:Ajang Bank Indonesia Award 2024, Pemkot Semarang Sabet Dua Penghargaan
BACA JUGA:6 Julukan Kota Pati Jawa Tengah yang Terkenal di Masyarakat
Untuk menekan inflasi, BI Jateng menggandeng pemuka agama dalam sosialisasi pola konsumsi masyarakat.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan dalam konsumsi selama Ramadan agar tidak memicu kenaikan harga," ujarnya.
Selain itu, BI Jateng terus berkoordinasi dengan Pemprov Jateng, OPD terkait, Kepolisian, Pertamina, dan Perum Bulog guna memastikan kelancaran distribusi barang serta mencegah aksi penimbunan menjelang Ramadan dan Lebaran.