SLAWI, diswayjateng.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal. Ikut ambil bagian dalam rapat koordinasi stakeholder dan media terkait dengan antisipasi bencana hidrometeorologi di Jawa Tengah.
Plt Kepala Pelaksana (Kalak ) BPBD) Kabupaten Tegal M Afifudin menyatakan bahwa sikus bencana hidrometeorologi di Indonesia. Yang berdampak bencana mengintai sepanjang tahun, turut dibahas dalam gelaran kali ini. "Potensi bencana sepanjang tahun di bulan Desember Januari dan Februari adalah banjir, longsor dan gelombang tinggi," ujarnya, Rabu (29/1/2025).
Untuk bulan Maret, April dan Mei adalah puting beliung, petir dan hujan es. Sementara bulan Juni, Juli,Agustus adalah kekeringan karhutla, dan gelombang tinggi. Di bulan September,Oktober,dan November adalah puting beliung, petir, hujan lebat sporadis disertai kilat, petir,dan angin kencang.
Untuk prediksi curah hujan di wilayah Jawa Tengah bulan Januari 2025 umumnya berada dalam kategori tinggi hingga sangat tinggi. "Dengan curah hujan umumnya lebih dari 300 mm per bulan, termasuk di wilayah Kabupaten Tegal," cetusnya.
BACA JUGA:BPBD Kabupaten Tegal Bekali Anggota Pramuka Penegak Penanganan Bencana
BACA JUGA:BPBD Kabupaten Tegal Lakukan Pengurasan Saluran Drainase
Pada dasarian III bulan Januari hingga 1 Frebuari 2025, curah hujan menengah hingga tinggi diprediksi terjadi di sebagian besar wilayah Jawa Tegah. Kecuali untuk wilayah Pelakongan dan Batang bagian selatan diprediksi sangat tinggi.
Intinya, prakiraan puncak musim hujan umumnya pada Januari dan Februari 2025. Dimana, kondisi cuaca saat Januari hingga Februari 2025 berpotensi terjadi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Yang bisa mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
"Di sini pelu diakukan pantauan terus informasi dari BMKG, baik melalui medsos atau web resmi BMKG," tegasnya.