Ia melanjutkan bahwa pihaknya sudah mendata siswa siswi setiap SD, MI hingga SMA dengan SPPG yanh berbeda dengan Kodim Demak. Ia pun menambajkan bshwa awal Februari sudah siap launching.
"Sebagai laporan, di bulan Ferbruari kami lauching dimana sudah siap alat dapurnya di 1 Mijen dan 1 Demak kota, setelah itu Maret puasa setelah itu 32 titik kami gerakkan bersama," ucapnya.
"Kami sifatnya ini mandiri, tak ada dana dari APBN, dengan uang untuk beli alat - alat Rp.1,1 M juga duit sendiri patungan Lurah - Lurah demi memperjuangkan Program Prabowo," lanjutnya.
Sementara Ketua PGSI Demak, Noor Salim menyampaikan usulan dalam terkait pemberian MGB dimana progran tersebut disesuaikan dengan lokal wisdom.
"Karena Demak kota Wali dan banyak anak yang sudah diajarkan puasa Senin dan Kamis bagaimana jika nanti pada hari Senin dan Kamos tidak diberikan MBG sesuai dengan kultur kita," pungkasnya.
Dalam sosialisasi tersebut juga dipaparkan terkait jenis makanan apa saja yang akan diberikan serta progres pembangunan Dapur Gizi.