Makna yang terkandung dalam lagu Lir Ilir adalah sebuah nasihat dan ajakan kepada umat manusia untuk melaksanakan perintah agama dan menjauhi larangannya, sehingga dapat meraih kebahagiaan. Selain itu, Lir Ilir juga mendorong setiap individu untuk bersyukur, memiliki semangat, bersabar, dan bertawakal kepada Tuhan.
Melalui lagu ini, Sunan Kalijaga mengingatkan agar manusia tidak bersikap malas. Tujuannya adalah agar mereka dapat menghadapi tantangan hidup, mengatasi kesulitan, dan mencapai takdir yang diinginkan.
5. Cublak-Cublak Suweng
Lirik:
“Cublak-cublak suweng
Suwenge ting gelenter
Mambu ketudhung gudhel
Pak Gempong lera-lere
Sapa ngguyu ndelikake
Sir sir pong dele gosong
Sir sir pong dele gosong”
Lagu daerah yang berasal dari Jawa Tengah berikutnya adalah Cublak-Cublak Suweng. Lagu ini sering dinyanyikan dalam konteks permainan tradisional yang memiliki nama yang sama. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak di desa-desa di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
Cublak-Cublak Suweng biasanya melibatkan 4 hingga 12 anak dan dimulai dengan permainan hompimpa. Salah satu anak yang kalah akan berperan sebagai Pak Empo dan harus berbaring tengkurap di tengah lingkaran, sementara anak-anak lainnya duduk mengelilinginya.
Setelah itu, tangan anak-anak diletakkan di punggung Pak Empo. Kemudian, salah satu anak akan mengambil kerikil dan mengoper kepada teman lainnya sambil menyanyikan lagu tersebut.
Di akhir lagu, kerikil harus disembunyikan di salah satu tangan anak, dan Pak Empo harus menebak di tangan mana kerikil tersebut berada. Jika tebakannya tepat, anak yang memegang kerikil akan menjadi Pak Empo selanjutnya.
Meskipun permainan dan lagu ini terlihat menyenangkan, terdapat makna yang lebih dalam, yaitu pentingnya memahami kebenaran. Dalam konteks ini, seseorang perlu memverifikasi informasi yang diterimanya untuk menilai kebenarannya.
6. Jaranan
Lirik: