Sementara, Wasirun, salah satu petani padi di wilayah Pagerbarang mengaku mengalami kerugian yang cukup banyak.
Dia menuturkan, harga gabah kering panen saat ini hanya Rp580.000 sampai Rp600.000. Sedangkan hasil panen seperempat bau hanya menghasilkan 7-8 kuintal.
BACA JUGA:DPRD Kabupaten Tegal Bentuk Pansus Tatib dan Kode Etik
BACA JUGA:Setelah Dilantik, Ketua DPRD Kabupaten Tegal Bilang Begini
Petani padi yang juga tokoh masyarakat di Desa Pagerbarang ini menduga, murahnya harga gabah karena adanya impor beras yang dilakukan oleh para spikulan.
"Kami minta pemerintah daerah menstabilkan harga gabah, sehingga petani hidup makmur dan rakyat sejahtera. Perekonomian juga bisa berjalan lancar," tandasnya. (adv)