Mabisakonas SIT Menentang Pramuka Ditiadakan

Selasa 15-10-2024,16:36 WIB
Reporter : Nena Rna Basri
Editor : Wawan Setiawan

KOPENG.jateng.disway.id - Ketua Majelis Pembimbing Satuan Komunitas (SAKO) Nasional (Ka Mabisakonas) Pramuka Sekolah Islam Terpadu (SIT) Pusat, Sukro Muhab MSi, menyampaikan Pramuka menjadi salah satu metode pembentukan karakter pemuda dan pelajar Indonesia. Karena itu, SAKO Pramuka Sekolah Islam Terpadu menentang adanya rencana pemerintah meniadakan kegiatan Pramuka di sekolah.

Hal ini ditegaskan Sukro Muhab saat menghadiri hari kedua, Kemah Ukhuwah Wilayah (Kemwil) IX SAKO Pramuka SIT, di Bumi Perkemahan Spekta Merbabu dan Lapangan Sepak Bola Tajuk, Getasan, Kabupaten Semarang, Selasa 15 Oktober 2024.

Terlihat dalam perkemahan 4 tahunan itu, Prof Slamet Budi Prayitno Ketua Kwarda Pramuka Jateng, Ketua JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah, Zainal Abidin serta perwakilan pimpinan sekolah SIT dari 35 Kabupaten Kota di Jawa Tengah. Tak ketinggalan, 2.48 peserta berasal dari berbagai SIT seluruh Jateng.

Disampaikan Sukro Muhab M.Si, Pramuka SIT mempunyai identitas ke-Islaman yang selalu dibawa di mana saja.

"Dalam perkemahan Ukhuwah ini peserta tergabung dalam satuan komunitas SIT mengenal antara satu dengan lainnya sekaligus wujud kehati-hatian terhadap revolusi industri 4.0. Mengingat, di era digitalisasi bagian harus direspon secara positif," ungkap dia.

Ia menandaskan, di perkemahan Ukhuwah tetap ada sholat jama’ah, tilawah Al Quran dan juga sholat tahajud.

Para siswa juga diajak mengenal kearifan lokal, adat istiadat masing-masing daerah peserta budaya dan membangkitkan semangat anak-anak dalam berlatih Pramuka baik dibidang seni, hiburan serta ibadah. Beberapa hal tersebut menjadi titik poin dari kegiatan perkemahan Ukhuwah ini.

Sehingga, ia menegaskan menolak rencana Kementerian Pendidikan dan menghapus Pramuka.

"Petinggi Kanwil IX menolak rencana Kementerian Pendidikan menghapus Pramuka. Bukan bertentangan ya, cuman kita  anggap Kementrian salah memahami Pramuka. Bahwa Pramuka menanamkan karakter keterampilan, menanamkan kepemimpinan, juga menanamkan kecerdasan dan sehat walafiat tidak mungkin sebagai kegiatan ekstrakurikuler pilihan di setiap sekolah," imbuhnya.

Apalagi dukungan penuh juga disampaikan Komisi X DPR RI agar mengembalikan Pramuka menjadi kegiatan wajib bagi anak didik di sekolah.

"Di Sekolah Islam Terpadu insya Allah kita akan tetap menggunakan Pramuka sebagai peran wajib bagi seluruh siswa-siswi," pungkasnya.

Sebagai Ketua pusat Mabisakonas Pramuka Sekolah Islam Terpadu SIT, Sukron mendesak agar kemah Ukhuwah 4 tahunan di Sekolah Islam Terpadu tetap berjalan dan para siswa wajib mengikuti Pramuka.

Sebelumnya, pada hari pertama rangkaian Kemwil IX SAKO Pramuka Sekolah Islam Terpadu (SIT), ribuan peserta berlaga di 7 cabang lomba.

Ketua Pimpinan Sako Pramuka SIT Jateng, Priyono menyampaikan Kemwil full diisi kegiatan giat prestsi atau lomba.

"Kemwil IX, sudah dimulai sejumlah perlombaan. Tercatat, ada 7 cabang lomba diikuti ribuan peserta dari 36 Kabupaten Kota yang andil, diantaranya Lomba Kreasi Baris-Berbaris (LKBB) Tongkat, Panahan, Tahfidz, Hasta Karya, Semaphore, Cerdas Cermat Islam, dan Video Vlog," ujar Priyono.

Dari pantauan, hari kedua Kemwil IX SAKO Pramuka SIT diwarnai theatrical peperangan perjuangan Pahlawan di masa penjajahan dahulu. Dilengkapi beberapa miniatur tank hingga helikopter. Aksi para pelajar ini menyita perhatian peserta ditengah terik panas matahari yang cukup menyengat.

Kategori :

Terkait