Sabaryo menegaskan, dalam ketentuan kostum peserta batik karnaval harus menggunakan BATIK TULIS atau CAP, motif Khas Pekalongan 70%, (Jlamprang – Buketan – 3 Negeri – Liris – Benji), bahan pendukung lainnya 30%.
Pihaknya memperbolehkan menggunakan atau menambahkan elemen pencahayaan pada kostum, membuat deskripsi singkat tentang tema kostum.
“Untuk penilaian kostum peserta karnaval meliputi kesesuaian desain dengan tema, kreativitas, performance, deskripsi atau penggambaran cerita kostum,”pungkasnya.
Sebelumnya pada Peringatan Hari Batik Nasional tampak meriah di kawasan Jetayu, tepatnya di depan Museum Batik, Kota Pekalongan, Rabu 2 Oktober 2024.
Ribuan orang mulai dari aparatur sipil negara (ASN), komunitas, pelajar, Dharma Wanita Persatuan, TP PKK, dan Komunitas Kebaya Indonesia (KKI) Pekalongan, mengikuti upacara dengan variasi kostum batik di Hari Batik Nasional. Totalnya 1.500 orang.
Usai upacara, para peserta upacara Hari Batik Nasional melakukan flashmob sebentar.
Sekda Kota Pekalongan, Nur Priyantomo menyebut roda perekonomian berputar karena berbagai acara peringatan HBN 2024.
Yaitu Pekalongan Batik Carnival pada 11 Oktober 2024, Pagelaran Wayang Milenial di tanggal 5 Oktober 2024 dan kegiatan lain sebagainya yang bisa di lihat melalui instagram @ticpekalongan.
Berbagai kegiatan itu merupakan upaya Pemerintah Kota Pekalongan dalam mengenalkan batik kepada masyarakat serta menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap kain batik.