SEMARANG, diswayjateng.id – Fenomena maraknya gangster di Kota Semarang mendapat sorotan calon Wakil Walikota Semarang Iswar Aminudin.
Dalam acara Maulidan Nabi Muhammad SAW yang digelar Paguyuban Bakul Hand Phone, Jama'ah Nahdlatul Ulama (NU) dan Ansor-Banser di Lapangan Sambiroto Kecamatan Tembalang, Senin malam (30 September 2024, mantan sekda kota Semarang itu mengaku prihatin atas fenomena maraknya kreak atau penjahat.
Menurut Iswar, warga Kota Semarang merasa terkait kegelisahan dengan ancaman kelompok gengster atau kreak, karena itu salah satu solusi dengan membuat majelis cinta rasul seperti acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Kota kita akan Sejahtera dan damai jika majelis seperti ini terus digelorakan. Apalagi akhir-akhir ini Kota Semarang sedang diliputi oleh fenomena kreak yang sangat mengganggu aktivitas malam warga Kota Semarang hingga disebut sebagai kelompok berbahaya,” kata Iswar
Iswar mengatakan bahwa jika majelis maulid Nabi seperti ini ters dijalankan maka Kota Semarang menjadi kota yang selalu mendapat limpahan kasih dan ucapan oleh Allah SWT dan dicintai oleh Nabi Muhammad SAW atau Baldatun Thoyyibatun Ghafur.
“Maka dari itu, sangat penting munculnya majelis seperti ini untuk menebarkan semangat kebaikan dan edukasi mental kepada adik-adik kita yang supaya tidak tergabung ke kelompok genster atau kreak yang meresahkan kita Bersama,” jelasnya.
Iswar Aminuddin menambahkan, Kota Semarang memiliki sejarah yang cukup kuat untuk menjadi magnet wisata, termasuk pula wisata religi. Ia pun mengakui pemikiran Agustina sebagai pasangannya bahwa salah satu sektor yang dapat membangun perekonomian adalah pariwisata, khususnya wisata religi.
Sejalan dengan hal itu, ia pun mengungkapkan beberapa objek wisata yang telah diperbaiki, terbaru adalah pembangunan makam KH Muhammad Sholeh bin Umar atau Mbah Sholeh Darat di Taman Pemakaman Umum (TPU) Bergota.
"Yang terbaru, kita sudah memperbaiki makam Mbah Sholeh Darat. Saya pernah ziarah di tengah malam. Ternyata semakin malam semakin ramai peziarah dari luar kota," katanya.
Di sisi lain, Agustina Wilujeng sebagai calon walikota mengatakan jika pasangannya telah memaparkan banyak marbot masjid dan guru Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) di kota Semarang yang terkendala dana untuk menunaikan ibadah tersebut.
“Semakin banyak yang bisa umroh akan semakin menyenangkan,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan maksudnya, yakni para jamaah umroh bisa belajar dan memberikan masukan kepada pemerintah tentang fasilitas dan lokasi kunjungan.
Dengan demikian, pemerintah juga dapat menerapkan konsep wisata religi di Kota Semarang.
“Semakin banyak wisatawan yang masuk, semakin banyak perekonomianna yang semakin berputar,” ujarnya.