Catat! Berikut Pengertian, Risiko dan Cara Kerja Paylater

Senin 26-08-2024,08:15 WIB
Reporter : Asyifa Suryani
Editor : Rochman Gunawan

DISWAYJATENG.ID – Cara kerja paylater sudah sepantasnya dipahami para nasabah atau pengguna. Pasalnya, di era digital yang terus berkembang pesat, inovasi dalam bidang keuangan terus bermunculan, salah satunya adalah maraknya aplikasi paylater.

Cara kerja aplikasi paylater mungkin hampir sama dengan layanan pinjaman lainnya. Yang menjadi ciri khas adalah fitur ini menawarkan solusi pembayaran yang praktis, mudah, dan seringkali disertai dengan berbagai insentif menarik seperti potongan harga.

Untuk menggunakan paylater cukup mudah. Saat ini banyak yang memilih paylater sebagai solusi saat membutuhkan sesuatu. Umumnya, paylater ini digunakan untuk jual beli barang dengan system kredit. Namun, belum banyak yang mengetahui cara kerja aplikasi paylater itu sendiri.

Berikut akan dibahas secara ringkas pengertian, risiko dan cara kerja aplikasi paylater. Pastikan pahami dahulu sebelum menggunakannya.

BACA JUGA:Pengertian, Modus Penipuan dan Cara Menghindari Gestun Limit Kredit

Pengertian Paylater

Paylater, yang berasal dari kata "pay" (membayar) dan "later" (nanti), merupakan layanan pembiayaan yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pembelian tanpa harus membayar secara langsung.

Pembayaran dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu setelah transaksi, baik melalui pelunasan sekali bayar atau cicilan beberapa bulan. Perusahaan penyedia paylater akan mendanai transaksi terlebih dahulu, kemudian pengguna membayar tagihan sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui.

Konsep ini sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Paylater dapat dianggap sebagai evolusi digital dari kartu kredit konvensional. Namun, metode pembayaran ini menjadi semakin populer, terutama di kalangan generasi milenial dan Gen Z, karena proses pengajuannya yang lebih cepat dan tidak rumit dibandingkan dengan pengajuan kartu kredit di bank.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi FinTech Indonesia pada tahun 2022, penggunaan layanan paylater mengalami peningkatan sebesar 30% dibandingkan tahun sebelumnya. Total nilai transaksi menggunakan paylater di Indonesia bahkan mencapai angka yang mengesankan, yaitu Rp10 triliun.

BACA JUGA:Penting! Inilah Risiko Jasa Gestun Paylater

Cara Kerja Aplikasi Paylater

Cara kerja aplikasi paylater cukup sederhana. Pertama, pengguna memilih produk atau layanan yang ingin dibeli melalui platform e-commerce yang bekerja sama dengan penyedia paylater. Kemudian, saat melakukan pembayaran, pengguna memilih opsi paylater sebagai metode pembayaran.

Penting untuk memastikan bahwa akun paylater telah terhubung dengan platform belanja yang digunakan. Setelah itu, total pembelian akan dibagi menjadi cicilan yang harus dibayarkan dalam periode tertentu sesuai dengan pilihan pengguna.

Keuntungan Paylater

Cara kerja aplikasi paylater ini juga menawarkan beberapa keuntungan yang menarik bagi penggunanya.

  1. Fleksibilitas pembayaran. Pengguna dapat memilih metode pembayaran yang paling sesuai, bahkan menggunakan virtual account. Selain itu, pengguna juga memiliki kebebasan untuk menentukan jangka waktu dan jumlah cicilan per bulan.
  2. Beberapa layanan paylater menawarkan skema pembayaran tanpa bunga jika tagihan dilunasi tepat waktu. Fitur ini sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin memanfaatkan diskon atau promo untuk membeli barang-barang kebutuhan sebelum tanggal gajian.
  3. Proses pengajuan dan persetujuan paylater umumnya lebih cepat dan sederhana dibandingkan dengan pinjaman perbankan tradisional. Bahkan, seluruh prosesnya dapat dilakukan melalui smartphone tanpa perlu mengunjungi kantor cabang bank.
  4. Pengguna paylater seringkali dapat memanfaatkan berbagai program promosi yang ditawarkan oleh platform e-commerce, sehingga memungkinkan mereka untuk mendapatkan barang-barang tertentu dengan harga yang lebih terjangkau.

BACA JUGA:Risiko Gestun Limit Paylater, Jangan Lakukan Jika Tidak Ingin Terjadi

Meskipun cara kerja aplikasi paylater sangat mudah dan fleksibel, penting untuk menyadari bahwa penggunaan paylater juga memiliki potensi risiko. Salah satu bahaya utama adalah kemungkinan kecanduan.

Tanpa pengendalian diri yang baik, berbagai program promosi paylater dapat mempengaruhi psikologi pengguna, mendorong mereka untuk terus berutang dan berbelanja barang-barang yang tidak terlalu penting. Jika kebiasaan ini berlanjut, perusahaan paylater akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar, sementara pengguna mungkin terjebak dalam siklus utang.

Risiko lain yang perlu diperhatikan adalah adanya biaya tambahan jika terlambat membayar. Seperti halnya skema pinjaman lain, keterlambatan pembayaran paylater akan dikenakan denda atau bunga. Besaran biaya tambahan ini bervariasi tergantung kebijakan masing-masing perusahaan penyedia paylater.

Terkadang, pengguna terlalu terfokus pada promosi yang ditawarkan sehingga tidak memperhatikan bahwa biaya denda yang ditetapkan cukup tinggi.

Mengingat kelebihan dan risiko yang ada, penting bagi pengguna untuk menggunakan layanan paylater secara bijak.

Beberapa tips yang dapat dipertimbangkan antara lain:

  1. Gunakan paylater hanya untuk pembelian yang benar-benar diperlukan, bukan untuk memenuhi keinginan sesaat.
  2. Pahami dengan baik syarat dan ketentuan layanan, termasuk bunga dan biaya yang mungkin dikenakan.
  3. Atur anggaran dengan cermat dan pastikan kemampuan untuk membayar tagihan tepat waktu.
  4. Manfaatkan fitur pengingat pembayaran untuk menghindari keterlambatan.
  5. Jangan tergoda untuk selalu menggunakan limit paylater maksimal yang diberikan.
  6. Evaluasi secara berkala penggunaan paylater dan dampaknya terhadap kondisi keuangan secara keseluruhan.

Dengan memahami cara kerja aplikasi paylater, kelebihan, dan risiko paylater, serta menerapkan penggunaan yang bijak, layanan ini dapat menjadi alat keuangan yang bermanfaat. Paylater menawarkan fleksibilitas dan kemudahan yang dapat membantu dalam mengelola arus kas jangka pendek.

 

Kategori :