Masih ingatkah letusan Gunung merapi pada Oktober dan November 2010? Debu vulkaniknya menutupi kompleks candi dengan ketebalan 2,5 sentimeter. Dampaknya, kawasan wisata ditutup 5-9 November 2010 untuk dilakukan pembersihan.
UNESCO kembali membantu upaya rehabilitasi dengan menyumbangkan dana sebesar US$3 juta. Proses rehabilitasi memakan waktu sekitar 6 bulan. Mereka melakukan penghijauan ulang, memperbaiki sistem tata air, serta menghidupkan kembali kehidupan sosial dan ekonomi.
5. Candi borobudur sempat rusak akibat bom dan bencana alam
Pada 21 Januari 1985, sembilan stupa rusak parah akibat bom. Serangan tersebut dikepalai seorang muslim beraliran ekstrem, Husein Ali Al Habsyie. Dia menerima hukuman penjara seumur hidup.
Lalu, ada pula gempa berkekuatan 6,2 Skala Ritcher di Jawa Tengah. Kejadian nahas tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan ringan di Borobudur.
BACA JUGA:Penginapan Murah di Magelang Dekat Candi Borobudur Nyaman dan Aman Harga Mulai Rp.60 ribuan
6. Candi Borobudur dipugar dua kali
Awal kembalinya Candi Borobudur dimulai pada 1885. Kala itu, Ketua Masyarakat Arkeologi di Yogyakarta, Yzerman, menemukan kaki tersembunyi. Penemuan tersebut sontak membuat pemerintah Hindia Belanda menjaga kelestarian candi.
Ada 3 orang ahli yang ditunjuk untuk meneliti Candi Borobudur. Sejarawan seni Brandes, insinyur sekaligus anggota tentara Belanda, Theodoor van Erp, dan Van de Kamer. Keterbatasan anggaran membuat pemugaran tidak berjalan sesuai rencana.
Demi menyelamatkan Candi Borobudur, akhirnya pemerintah Indonesia mengajukan pemugaran kepada masyarakat internasional. Rencana tersebut membuahkan hasil, sehingga UNESCO bergerak untuk membantu memulihkan Borobudur.
Pada 1973, Pemugaran Candi Borobudur diresmikan Presiden RI ke-2, Soeharto. Pemugaran yang menghabiskan dana US$6,9 juta tersebut selesai pada 1984. Alhasil, UNESCO mendaftarkan Candi Borobudur sebagai salah satu Situs Warisan Dunia pada 1991.
7. Candi Borobudur sempat mau dibongkar untuk disimpan dalam museum
Di balik kemegahannya fakta menarik Candi Borobudur, banyak pemburu artefak tertarik mengoleksinya. Kepala arca menjadi bagian yang paling diminati. Maka dari itu, banyak patung Buddha yang ditemukan tanpa kepala.
BACA JUGA:Review Punthuk Setumbu: Keajaiban Matahari Terbit di Atas Candi Borobudur yang Menakjubkan
Parahnya lagi, Pemerintah Hindia Belanda juga memberikannya secara sukarela pada 1896. Lima arca Buddha beserta 30 batu dengan 30 batu relief, dua patung singa, arca penjaga, batu bentuk tangga, dan sebagainya diberikan kepada Raja Thailand, Chulalongkorn. Koleksi tersebut bisa kalian lihat di Museum Nasional Bangkok.
8. Candi Borobudur dibangun antara abad ke-8