DISWAYJATENG, SLAWI – Sebuah jembatan di Desa Karangjambu, Kecamatan Balapulang berlubang. Jembatan terpaksa ditutup sementara. Karena membahayakan pengendara. Jembatan ini menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Balapulang dan Bojong. Terdapat dua lubang mengangah di lantai jembatan.
Panjang jembatan sekitar 10 meter dan lebar 6 meter. Warga menutup jembatan itu, dengan menggunakan bambu yang disilangkan di tengah jalan.
“Sudah tidak bisa dilewati. Kanan kiri lantai jembatan sudah berlubang,” kata Mubin, warga Desa Cilongok, Kecamatan Balapung, saat melintasi jembatan tersebut.
BACA JUGA:Jalan Cor Beton Dusun IV Desa Kendalsari Kabupaten Pemalang Diresmikan
Dia yang hendak pulang ke desanya harus memutar arah melewati Bojong lalu Buniwah. Jarak yang ditempuh cukup jauh dibandingkan saat melewati jalan Karangjambu. Akan tetapi, hal itu tidak bisa dihindari, karena kondisi jembatan yang sudah sangat parah.
“Tidak hanya lantainya yang bolong-bolong, tapi pondasi jembatan juga sudah parah,” ujarnya.
Kepala Desa Karangjambu Moch Asmawi menuturkan, rusaknya jembatan berlangsung cukup lama, karena jembatan dibangun sekitar tahun 1980. Terutama di bagian pondasi karena tergerus air sungai.
BACA JUGA:Prodi PPKN FKIP UPS Tegal Beri Pendampingan P5
Namun, kondisi bencana terakhir pada Kamis (25/4/2024) silam mengakibatkan lantai jembatan berlubang. Sedangkan, penutupan jembatan itu dilakukan atas inisiatif warga, karena membahayakan.
Jembatan sudah tidak bisa dilewati kendaraan roda 4, tapi pihaknya juga tidak menyarankan kendaraan roda 2 lewat jembatan tersebut.
“Saat kejadian kami sudah lapor ke pihak terkait, dan dicek oleh dinas terkait. Kemarin hari Selasa kami diundang BPBD untuk assemen,” ujarnya.
BACA JUGA:Mayat Laki-laki Ditemukan di Sungai Beran Kabupaten Pemalang
Dia menyatakan, jembatan itu merupakan akses 2 kecamatan, yakni Balapulang dan Bojong. Desa di Kecamatan Balapulang yang melewati jembatan ini, diantaranya Cilongok, Tembongwah, dan Danareja. Untuk Kecamatan Bojong, diantaranya Desa Danasari, Cikura, Kedungwungu dan beberapa desa lainnya.
“Mobil masih bisa lewat jalan desa, tapi jalan desa sempit sehingga saat berpapasan kesulitan,” imbuhnya.