Asam lemak ini mampu mengurangi kadar penanda inflamasi penting seperti C-reactive protein (CRP). Oleocanthal juga bekerja mirip dengan obat anti-inflamasi ibuprofen yang banyak digunakan.
4. Pencegahan stroke
Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu karena gumpalan darah atau pendarahan.
Bersama dengan penyakit kardiovaskular, ini adalah salah satu penyebab kematian yang paling umum. Hubungan antara minyak zaitun dan risiko stroke telah banyak diteliti.
Sebuah tinjauan studi yang diterbitkan pada tahun 2014 dalam jurnal Lipids in Health and Disease berusaha untuk
Sebuah tinjauan terhadap 841.000 penelitian menemukan bahwa minyak zaitun adalah satu-satunya sumber lemak tak jenuh tunggal yang terkait dengan penurunan risiko stroke dan penyakit jantung.
5. Mengurangi risiko terkena penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang cukup umum. Salah satu penyebab utamanya adalah akumulasi plak beta-amiloid dalam sel-sel otak.
Menurut sebuah penelitian tahun 2013 yang diterbitkan dalam Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry, diet Mediterania yang kaya akan minyak zaitun bermanfaat bagi fungsi otak.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan mengenai efek minyak zaitun dalam mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
6. Minyak zaitun menurunkan kadar kolesterol
Salah satu manfaat utama mengonsumsi minyak zaitun adalah menurunkan kadar kolesterol darah.
Hal ini karena antioksidan dalam minyak zaitun mengurangi kolesterol jahat (LDL) sekaligus menjaga kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.
7. Mengurangi risiko penyakit jantung
Polifenol yang ditemukan dalam minyak zaitun mengurangi risiko penyakit jantung dan membantu mencegah serangan jantung.
Namun, bukan berarti mengonsumsi banyak minyak zaitun akan membuat Anda kebal terhadap penyakit jantung.