DISWAYJATENG.ID - Rasa cemburu kadang muncul saat kita merasa tidak senang melihat orang lain yang tampak lebih beruntung dari kita.
Melihat orang yang lebih sukses, lebih bahagia, dan lebih baik dari kita bisa memantik rasa cemburu. Namun, kalau hidup terus dibayangi rasa cemburu kita malah menghalangi diri kita sendiri dari meraih kebahagiaan yang sebenarnya dekat.
Supaya tidak gampang cemburu dengan hidup orang lain, ada sejumlah cara yang bisa kita lakukan. Seperti dengan menerapkan sejumlah sikap berikut ini.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut 5 sikap agar tak mudah cemburu dengan hidup orang lain:
1. Memiliki rasa syukur
Rasa syukur adalah sikap mental yang menghargai dan bersyukur atas apa yang kita miliki, baik itu berupa kesuksesan, pencapaian, kesehatan, maupun hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan memiliki rasa syukur, kita bisa lebih fokus pada hal-hal positif dalam hidup dan tidak terlalu terpaku pada apa yang dimiliki atau dicapai oleh orang lain.
Mengembangkan rasa syukur membantu kita melihat berbagai berkah dan kebaikan yang telah kita terima.
Dengan menyadari dan mensyukuri hal-hal tersebut, kita akan lebih mampu menghadapi perasaan cemburu terhadap keberhasilan atau kebahagiaan orang lain.
Rasa syukur juga dapat memberi kita perspektif yang lebih seimbang dalam menghadapi perbedaan antara kehidupan kita dan kehidupan orang lain.
Salah satu cara untuk memupuk rasa syukur adalah dengan berlatih menghitung berkat-berkat kecil dan besar dalam hidup kita setiap hari, dan tidak terlalu fokus pada kekurangan atau hal-hal yang belum tercapai.
Dengan begitu, kita dapat menciptakan suasana hati yang lebih positif dan bahagia, serta merasa puas dengan apa yang sudah kita miliki.
2. Memahami Perbedaan
Memahami perbedaan berarti kita menyadari bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik dan berbeda.
Tidak ada dua orang yang persis sama dalam segala hal, termasuk latar belakang, kesempatan, dan tantangan dalam hidup.
Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat menghormati pilihan serta pencapaian orang lain tanpa merasa cemburu.
Menghindari perbandingan dengan orang lain adalah kunci untuk mengatasi perasaan cemburu.
Alih-alih membandingkan diri kita dengan mereka, kita bisa fokus pada perkembangan pribadi dan memahami bahwa setiap individu memiliki jalannya masing-masing.
BACA JUGA:Inilah 5 Manfaat dan Kegunaan Biji Wijen pada Roti Hamburger, Sudah Tahu?
3. Menghargai Diri Sendiri
Menghargai diri sendiri berarti menerima dan menghargai diri kita apa adanya. Ini mencakup menerima kelebihan dan kekurangan, menghormati nilai-nilai diri sendiri, serta menyadari potensi dan kemampuan yang dimiliki.
Ketika kita menghargai diri sendiri, kita tidak akan terlalu terpengaruh oleh prestasi atau kebahagiaan orang lain.
Kita tidak akan merasa perlu untuk mencocokkan diri kita dengan standar orang lain karena kita sudah merasa cukup dan bahagia dengan diri kita sendiri.
Mengembangkan rasa penghargaan terhadap diri sendiri juga membantu meningkatkan kepercayaan diri dan membangun fondasi yang kuat untuk menghadapi perasaan cemburu.
Saat kita percaya pada diri sendiri dan merasa puas dengan siapa kita, kita akan lebih mudah menerima dan mendukung kesuksesan serta kebahagiaan orang lain tanpa merasa terancam atau cemburu.
4. Meraih Tujuan Pribadi
Meraih tujuan pribadi berarti menetapkan target atau impian yang ingin dicapai dalam hidup kita.
Dengan memiliki tujuan yang jelas, kita akan lebih fokus pada perjalanan dan pencapaian kita sendiri daripada terlalu memikirkan atau membandingkan dengan apa yang orang lain telah capai.
Dengan berfokus pada tujuan pribadi, kita dapat mengarahkan energi dan usaha untuk mencapai hal-hal yang penting bagi kita.
Ini membantu mengurangi perasaan cemburu karena pikiran kita tertuju pada pengembangan diri dan bagaimana mencapai keberhasilan pribadi.
5. Membangun Kebahagiaan Internal
Membangun kebahagiaan internal berarti mencari kebahagiaan dari dalam diri sendiri, bukan tergantung pada pencapaian atau kepemilikan materi.
Kebahagiaan sejati seringkali berasal dari perasaan puas dan konten dengan siapa kita dan apa yang kita miliki.
Dengan membangun kebahagiaan internal, kita tidak akan selalu mengandalkan pencapaian atau keberhasilan luar untuk merasa bahagia.
Sebaliknya, kita belajar menciptakan kebahagiaan dari momen-momen kecil, apresiasi terhadap hidup, dan bersyukur atas apa yang telah kita capai.(*)