BACA JUGA :Sunan Tegalwangi Sosok Ulama Jaman Dahulu yang Mengajarkan Dakwah Tauhid
Ki Gede Sebayu mulai menyusun rencana dan strategi untuk melakukan pembangunan yaitu:
Mengatur penempatan para pengikutnya sesuai dengan ketrampilan dan keahlian.
1. Ahli kerajinan dan pertukangan ditempatkan di pusat perniagaan dan perdagangan
2. Ahli pertanian ditempatkan di daerah pertanian yaitu dataran rendah dan tinggi
3. Ahli kemasan, ahli tenun (termasuk keluarga Ki Gede Sebayu) .
Kemudian mencoba membudidayakan pertanian basah (persawahan irigasi) dengan membuat bendungan Kali Gung .
Yang Manfaatnya untuk mengairi persawahan penduduk dengan nama Bendungan Wangan Jimat, selain itu membuat Kali Jembangan,
Kali Bliruk dan Kali Wadas.
Ini yang terletak di Dukuh Kemanglen dengan sebutan Grujugan Curug Mas.
Untuk memenuhi kebutuhan rohani, Ki Gede Sebayu membangun masjid dan pondok pesantren di Dukuh Pesantren sebagai tempat kegiatan agama.
Di sinilah diajarkan cara membaca Al-Qur’an, pengajian yang mengajarkan kewajiban muslim dalam menjalankan agamanya.
Memberikan penamaan terhadap wilayah sesuai dengan kondisi daerah, seperti: Danawarih yang berarti memberi air,
Slawi berarti tempat berkumpulnya para satria yang berjumlah selawe atau dua puluh lima yang dalam perkembangannya
menjadi pusat kekuasaan (pangreh praja) di Kabupaten Tegal.
Ide dan pemikiran Ki Gede Sebayu memberikan banyak kemajuan bagi masyarakat