Gus Firhad yang telah melakukan penelusuran sejak tahun 2020 menyimpulkan terdapat tiga sosok Mbah Panggung yang berbeda.
Mbah Panggung I yaitu yang telah dikisahkan sebagai murid Syekh Siti Jenar. Dia putra dari Raden Kanduruhan.
Menurut Gus Firhad, dalam Sidang Dewan Wali, Mbah Pangung I ini diberondong berbagai pertanyaan dan mampu menjawabnya.
Mbah Panggung ini tidak dihukum secara fisik seperti dibakar.
“Pasca Sidang Dewan Wali, Mbah Panggung I tidak dihukum eksekusi seperti terpidana lain, tapi diasingkan,” kata Gus Firhad, Sabtu, 1 April 2023.
BACA JUGA: Ingin Mendaki Gunung Slamet? Simak Ini Ruter Tercepat dan Aman!
Kemana Mbah Panggung I diasingkan?
Gus Firhad yang pada saat ini juga menjabat sebagai Kepala Bidang Infrastruktur Informatika Diskominfo Kota Tegal menyebut
bahwa Mbah Panggung I diasingkan ke hutan Bintoro yang masuk wilayah Kulonprogo dan dimakamkan di sana.
Pada 2021, Gus Firhad telah berkunjung ke makam yang berada di Kabupaten Kulonprogo tersebut.
Untuk mengembalikan masyarakat yang tereduksi ajaran Mbah Panggung I,
Demak di bawah kepemimpinan Sultan Trenggono mengutus ulama lain yang masih bagian dari Dewan Wali.
Ditunjuklah Sunan Drajat, yang juga ditugaskan oleh Sunan Ampel untuk menyebarkan agama Islam ke daerah pesisir.
Sunan Drajat disebut Gus Firhad sebagai Mbah Panggung II.
Tugas dakwah pesisiran Sunan Drajat tidak hanya fokus di Kota Tegal, tetapi menyeluruh ke wilayah pesisir.
Karena itu, Sunan Drajat tidak bertahan lama di sini, karena visinya menyebarkan agama Islam lebih luas.