Salah satunya adalah memasak bubur sumsum atau makanan manis lainnya yang kemudian dibagikan kepada tetangga dan kerabat sebagai tanda persaudaraan dan keberkahan.
Perlu diperhatikan bahwa Malam 1 Suro adalah bagian dari tradisi dan kepercayaan masyarakat, dan interpretasi serta praktiknya dapat berbeda-beda di setiap daerah.
Beberapa orang menganggapnya sebagai ritual dan tradisi turun temurun yang melestarikan budaya dan nilai-nilai lokal, sementara yang lain melihatnya dari sudut pandang spiritual atau religius. Malam 1 Suro memiliki makna dan nilai spiritual yang beragam bagi masyarakat Jawa.
Beberapa amalan yang sering dilakukan dalam Malam 1 Suro antara lain:
1. Shalat Malam
Salah satu amalan yang umum dilakukan pada Malam 1 Suro adalah shalat malam atau shalat tahajud. Shalat malam dianggap sebagai ibadah yang sangat dianjurkan pada malam-malam yang berkah, termasuk Malam 1 Suro.
2. Membaca Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an secara khusyuk dan merenungkan maknanya adalah amalan yang dianjurkan pada Malam 1 Suro. Beberapa orang mungkin memilih untuk membaca Surah Al-Fatihah, Ayat Kursi, atau surah-surah lain yang mereka cintai.
3. Dzikir dan Doa
Mengingat Allah (dzikir) dan berdoa adalah amalan yang dapat dilakukan dalam Malam 1 Suro. Beberapa orang mungkin menghabiskan waktu untuk berdzikir, mengucapkan tasbih, membaca istighfar, atau berdoa dengan hati yang ikhlas.
4. Membaca Yasin
Bacaan Yasin sering kali dianggap sebagai amalan khusus pada Malam 1 Suro. Banyak orang mengadakan majelis pengajian di rumah atau di masjid untuk membaca Surah Yasin bersama-sama.
5. Ziarah ke Makam
Bagi beberapa orang, Malam 1 Suro adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi makam keluarga atau orang-orang yang telah meninggal. Mereka membawa bunga, membaca doa, dan mendoakan keberkahan bagi para arwah yang telah pergi.
6. Sedekah
Amalan memberikan sedekah pada Malam 1 Suro juga sering dilakukan. Orang-orang memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan sebagai bentuk kebaikan dan untuk memperoleh berkah di awal tahun baru Islam.