Inilah Daftar Makanan yang Dilarang Untuk Bayi, Para Ibu Wajib Tahu!

Rabu 05-07-2023,18:25 WIB
Reporter : Asyifa Suryani
Editor : Asyifa Suryani

DISWAYJATENG.ID - Para Ibu harus tahu, inilah daftar makanan yang menjadi larangan untuk bayi. Saat bayi baru lahir sampai beberapa bulan, bayi tidak boleh mengonsumsi makanan selain Air Susu Ibu (ASI). Hal ini juga banyak dilakukan oleh para orang tua di zaman sekarang.

Kapan Baiknya Mmemberi Makan Bayi?

Para orang tua, khusunya ibu baik untuk memperkenalkan dengan makanan padat (selain ASI atau susu formula) pada usia sekitar 6 bulan. Ini disebut sebagai pengenalan makanan pendamping ASI atau MPASI.

Pada usia ini, sistem pencernaan bayi sudah cukup matang untuk mencerna makanan padat dan mereka mulai menunjukkan minat dalam makanan selain ASI atau susu formula.

Namun, setiap bayi adalah individu yang unik, dan perkembangan mereka bisa sedikit berbeda. Beberapa bayi mungkin menunjukkan minat dan kesiapan untuk makan makanan padat pada usia sekitar 4 atau 5 bulan, sementara yang lain mungkin perlu waktu lebih lama sampai usia 6 bulan atau lebih.

Penting untuk memperhatikan tanda-tanda kesiapan bayi untuk makan makanan padat, seperti kemampuan mengangkat kepala mereka dengan kokoh, mampu duduk dengan dukungan, menunjukkan minat pada makanan orang dewasa, dan tidak lagi mengalami refleks mengeluarkan makanan dengan lidah.

Sebelum memperkenalkan makanan padat kepada bayi, konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang tepat. Mereka dapat memberikan informasi yang lebih spesifik berdasarkan perkembangan dan kebutuhan khusus bayi Anda.

Selain itu, penting untuk mengenali bahwa ASI atau susu formula tetap menjadi sumber utama nutrisi bagi bayi hingga usia 1 tahun, dan makanan padat hanyalah pelengkap yang diperkenalkan secara bertahap.

Pada awal memperkenalkan makanan padat kepada bayi, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari atau menjadi pantangan.

Berikut adalah beberapa makanan yang umumnya tidak diberikan kepada bayi pada rentan usia tertentu:

1. Madu

Bayi pada rentan bawah usia 1 tahun sebaiknya seorang ibu tidak memberikannya madu. Madu dapat mengandung bakteri yang dapat menyebabkan botulisme, suatu penyakit yang serius pada bayi.

BACA JUGA:BACA JUGA:Para Ibu Wajib Tahu, Ikan Gabus Mampu Mempercepat Pertumbuhan Anak, Berikut Penjelasannya!

Selain itu, rasa madu yang manis dapat memicu bayi untuk muntah, mungkok dan menolaknya. Hal ini akan menghambat stimulan dari bayi dalam menangkap rasa dan makanan.

2. Susu sapi murni

Bayi kurang dari usia 1 tahun tidak dianjurkan untuk minum susu sapi murni sebagai sumber utama nutrisi. Sistem pencernaan mereka belum cukup matang untuk mencerna protein susu sapi dengan baik. Oleh karena itu, jika tidak menyusui, bayi biasanya diberikan ASI atau formula bayi yang dirancang khusus.

3. Makanan berpotensi menyebabkan tersedak

Hindari memberikan makanan yang keras, seperti kacang, popcorn, atau permen keras, yang bisa menyebabkan tersedak pada bayi yang belum memiliki kemampuan mengunyah dengan baik. 

Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, jika bayi belum memiliki gigi yang komplit dan berfungsi secara optimal, maka baiknya tidak memberikan makanan yang keras, sekalipun buah hati Anda memintanya. 

4. Makanan tinggi garam

Batasi konsumsi makanan tinggi garam, seperti makanan olahan atau camilan gurih yang tinggi garam. Ginjal bayi masih belum matang untuk mengatasi kadar garam yang tinggi.

5. Makanan tinggi gula

Hindari memberikan makanan yang mengandung gula tambahan atau makanan manis berlebihan. Terlalu banyak gula dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya pada bayi.

Saat pertumbuhan gigi, Ibu juga harus berhati-hati agar tindak memberikannya permen atau sebuah jelly yang manis da mengandung gula. Sebab hal ini dapat merusak pertumbuhan gigi dan memicu gangguan pencernaan. 

6. Makanan alergenik

Beberapa makanan alergenik seperti telur, kacang-kacangan, gandum, ikan, dan kerang dapat memicu alergi pada beberapa bayi. Ketika memperkenalkan makanan ini, sebaiknya melakukannya secara bertahap dan memperhatikan reaksi alergi potensial.

Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi anak sebelum memperkenalkan makanan baru kepada bayi Anda. Setiap bayi memiliki kebutuhan dan toleransi makanan yang berbeda(*)

Kategori :