Fenomena Wisuda

Minggu 18-06-2023,00:02 WIB
Editor : Ismail F

Sekolah pada prinsipnya seperti halnya orang berumah tangga ada ada guru sebagai orang tua dan murid sebagai anaknya. Pasti sebagai orang tua ingin memberikan kesan dan pelayanan yang terbaik pada anak anak yang akan dilepas ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, atau mungkin mereka akan langsung ke masyarakat.

Di sisi lain juga ada prestise bagi warga sekolah, jika di akhir tahun memberikan kesan baik pada anak dan juga orang tua. Sehingga menjadi daya tarik atau promosi bagi sekolah itu sendiri.

Namun disadari atau tidak, banyak dari orang tua itu diskriminatif. Persepsi menyekolahkan anaknya seolah-olah sekolah dengan jenjang pendidikan rendah harus murah, kalau bisa gratis.

Hal itu bisa dilihat jika ada orang tua yang menyekolahkan tiga anaknya. Masing-masing di jenjang SD, SMP dan SMA, maka biasanya dalam hal pembayaran sekolah iuran, lebih diutamakan adalah yang SMA atau SMP, baru SD. Walaupun ini belum bisa menjadi referensi utama. Padahal dalam konteks pendidikan semua jenjang itu penting. Tidak akan pernah ke jenjang pendidikan tinggi, Menengah Atas, Menengah Pertama jika tidak ke jenjang dasar.

Disini perlunya dukungan masyarakat untuk dunia pendidikan. Tanpa mendapat dukungan yang baik dari orang tua dan masyarakat maka pendidikan kita akan kemanjon ( Bahasa Brebes yang artinya: mateng ngga, mentah juga ngga )

Efek Psikologis bagi anak

Banyak dampak baik bagi wisuda itu sendiri, secara personal anak akan lebih percaya diri karena berpenampilan tidak seperti di hari hari biasanya.

Anak merasa senang, orang tua melihat penampilan anaknya juga senang karena bagus ada momen istimewa sebagai bahan dokumentasi pribadi atau keluarga. Hal itu akan menjadi kenangan baik dalam memori anak.

Jika aksi corat-coret seragam sekolah dan konvoi di jalan dilarang, maka sangat wajar dan selayaknya kita sebagai orang tua khawatir akan dampak yang akan timbul atas kegiatan tersebut.

Berdampak pada ekonomi masyarakat

Wisuda yang dilakukan oleh sekolah mampu memberikan dapat ekonomi yang baik. Berapa banyak tukang rias dan sewa baju yang usaha riasannya laku. Yang mempunyai usaha perhotelan atau ruang pertemuan juga laku. Sehingga ekonomi masyarakat berputar dengan baik.

Inilah sesungguhnya efek perubahan masyarakat terutama teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepatnya sehingga akses informasi unlimited dan tak terbendung dan itu tidak akan bisa dihindari.

Solusi atas polemik Wisuda

Sudah saatnya sekolah membuat perencanan kegiatan dan keuangan secara transparan efesien serta tepat guna di awal tahun. Warga sekolah harus merencanakan kegiatan dengan detail apa saja yang akan dilakukan berapa biaya yang dibutuhkan untuk mencapai visi dan misi sekolah.

Komunikasi yang intensif antara pihak sekolah dan walimurid terkait program kegiatan sekolah itu penting dilakukan. Sehingga Orang tua juga bisa merencanakan keuangan dengan baik.

Jika orang tua telah mengetahui kebutuhan keuangan anaknya yang besar maka orang tua dapat melakukan saving atau menyimpan atau menabung terlebih dahulu dan orang tua harus berani terbuka memberikan masukan kepihak sekolah atas kekurangan/hambatan jika itu ada, atau mungkin dukungan sumberdaya lainya.

Kategori :