SLAWI (DiswayJateng) - Secara statistik, angka kemiskinan di Kabupaten Tegal mengalami penurunan. Namun, di Kabupaten Tegal masih ada beberapa desa yang mengalami miskin ekstrem.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tegal Nurhayati menyatakan jika pihaknya bersama tim assesmen dan tim pendamping sudah bertugas melakukan intervensi di 25 desa yang berada di lima kecamatan yang terkategori miskin ekstrem.
Meski begitu, tapi Nurhayati tidak menyebutkan secara detail desa mana saja yang mengalami miskin ekstrem.
Dia hanya berujar, saat ini pihaknya telah melakukan pemadanan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai prasyarat masuk pendataan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Saat ini ada delapan ribu data NIK yang sedang dipadankan oleh Dinas Dukcapil, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. Langkah ini kami tempuh supaya warga miskin yang ada di luar DTKS bisa terdata masuk,” kata Nurhayati, baru-baru ini.
Nurhayati menyatakan, strategi dasar penanggulangan kemiskinan ini mencakup dua dimensi, yaitu mengurangi beban pengeluaran rumah tangga dan meningkatkan pendapatan.
Selain itu, melalui proses assesmen di desa-desa miskin ekstrem, pihaknya juga menemukan sejumlah kategori terkait kebutuhan riil warga miskin dan preferensinya supaya lebih berdaya dan bisa hidup mandiri.
“Dinas Sosial memiliki intervensi program kelompok usaha bersama (kube) meskipun persentasenya tidak banyak. Kami harap ini menjadi stimulan tumbuhnya kemandirian ekonomi di masyarakat yang berkelanjutan, khususnya pada golongan keluarga produktif," ucapnya.