Dijelaskan, meski tidak ada pengurangan karyawan, namun pasaran menjadi tidak menentu, kadang ramai kadang sepi. Jika sedang ramai, maka produksi ditambah, tapi jika sepi terpaksa harus dikurangi. Produksi saat ini setiap hari dua kuintal, padahal sebelumnya bisa sampai tiga kuintal.
"Terberat kalau ada pembagian sembako, warga tidak membeli tahu atau tempe karena sudah dapat jatah bantuan," keluhnya. (rid/gun)