SURAKARTA (DiswayJateng) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan anak-anak muda yang tergabung dalam Youth 20 (Y20) harus berani meneriakkan perdamaian dan keadilan di negara masing-masing. Setelah itu baru berbicara bagaimana memperbaiki ekonomi global.
"Yang diperlukan dari anak muda adalah meneriakkan keadilan. Teriakkan perdamaian. Hentikan perang, baru kita bicara ekonomi," kata Ganjar saat menjadi pembicara dalam acara talkshow Diseminasi Nasional Solo: Gaung Muda Indonesia Pasca KTT Y20 Presidensi G20 Indonesia yang digelar di Pura Mangkunagaran, Surakarta, Jumat (28/10).
Pesan itu sebelumnya juga pernah disampaikan Ganjar Pranowo saat menerima kunjungan dari perwakilan anak-anak muda yang tergabung dalam forum internasional beberapa waktu lalu. Saat itu Ganjar menyampaikan kepada para perwakilan anak muda dari berbagai negara untuk menggaungkan perdamaian, dimulai dari negara masing-masing.
"Beberapa kawan muda internasional datang ke saya. Dalam konteks hari ini saya minta agar mereka bicara kepada masing-masing pemimpin agar tidak perang," tuturnya dalam acara yang juga menghadirkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai narasumber.
Ganjar kemudian menjelaskan bahwa keadilan menjadi titik balik untuk memperbaiki kondisi global yang terus berubah secara turbulens. Ketika negara-negara besar yang tergabung dalam G20 menuntut untuk memperbaiki lingkungan dan mengatasi krisis global, Ganjar justru menyinggung bagaimana keadilan yang sudah dilakukan oleh para negara yang lebih dulu mengekploitasi sumber daya alam.
"Pertanyaannya sekarang, sudahkah kita adil? Ketika kamu sudah melakukan tindakan lebih dulu dan mau mem-balance maka harus membayar dulu," ungkapnya.
Ganjar kemudian mengajak anak-anak muda dalam Y20 untuk menjaga konsensus yang sudah disepakati oleh para pendiri bangsa. Selanjutnya tentu menjawab tantangan masa depan di yang berubah sangat cepat dan tidak menentu.