Warga Tasikrejo Pemalang Sulap Musibah Jadi Berkah, Kok Bisa?

Minggu 11-09-2022,06:00 WIB
Reporter : M Ridwan
Editor : Ismail Fuad

PEMALANG, (DiswayJateng.id)- Di balik bencana ada hikmah. Pun banjir rob yang menimpa warga hampir di seluruh Kecamatan Ulujami Pemalang Jawa Tengah adalah musibah yang membuat susah. Warga korban pun banyak yang hanya bisa pasrah. 

Banjir rob memang kerap menerjang 9 desa di wilayah pesisir pantai utara Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang menjadikan ratusan hektar sawah terbengkelai dan tidak produktif. Termasuk juga Desa Tasikrejo.

Namun menyerah dan pasrah bukan pilihan bagi warga di Desa Tasikrejo. Mereka mampu menyulap musibah menjadi berkah.

Sekelompok warga setempat berinisiatif memanfaatkan lahan persawahan yang terendam rob menjadi wisata mini susur sawah, bernama 'Wisata Susur Sawah Walang Kadak'. Hasilnya pun cukup lumayan.

Warga setempat mampu menciptakan peluang ekonomi baru, dan sedikit bisa menjadi pelipur lara dari musibah yang mendera.

Di lokasi wisata dadakan ini, pengunjung bisa berkeliling menggunakan dayung yang terbuat dari bambu.

Juru mudi akan membawa wisatawan mengelilingi area persawahan dan menikmati keindahan alam yang menakjubkan. Hamparan luas persawahan yang terlihat seperti danau, kicauan burung, dan loncatan ikan tak bertuan membuat suasana hati semakin tenang.

Pesona keindahan semakin kentara manakala waktu terbit dan terbenamnya matahari. Di waktu malam hari, pengunjung atau wisatawan dapat menikmati hangatnya kopi di atas getek dengan ditemani lina musik dan karaoke.

Untuk menikmati itu semua, wisatawan wajib menaiki getek atau perahu buatan warga. Perahu ini bukan perahu nelayan pada umumnya. Perahu terbuat dari bahan limbah galon air mineral yang dirakit menggunakan bambu, kain bekas konveksi, dan spanduk bekas.

Kepala Desa Tasikrejo Sopiyudin merespon baik atas kreativitas warganya yang memanfaatkan lahan persawahan terdampak rob menjadi nilai manfaat menjadi wisata susur sawah. "Tapi nanti kita melihat kondisi dari pemilik-pemilik sawah itu gimana responnya," kata Sopiyudin kepada Radar Tegal, kemarin.

Dia mengatakan, saat ini wisata mini susur sawah masih berproses dalam hal pengelolaan, termasuk jumlah areal sawah milik siapa saja dimanfaatkan untuk wisata ssuur sawah, hal itu agar penanganan wisata mini yang sudah di gagas masyarakat tidak hilang dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

"Kita perlu komunikasi, kolaborasi dengan para pemilik lahan," jelasnya.

Sopiyudin menuturkan, Pemerintah Desa Tasikrejo siap menyediakan lahan apabila pemilik lahan tidak mengizinkan adanya pemanfaatan lahan sebagai tempat wisata.

"Jika nanti saat komunikasi dengan pemilik lahan tidak di izinkan, kami sudah siapkan lahan milik desa dengan kondisi yang sama, terendam rob. Intinya kita sama-sama kolaborasi membangun ekonomi masyarakat," terang dia.

Kategori :