SEMARANG (DiswayJateng) - Sekar Ingrid Prameswari, siswi SMK Negeri 2 Pekalongan kini merasa lebih siap dan berani berhadapan dengan Wali Kota Achmad Afzan Arslan Djunaid. Dia adalah satu siswa yang terlibat dalam kegiatan Kolaborasi Bareng (kobar) yang digagas oleh Kemitraan.
Kegiatan dilaksanakan di Kota Pekalongan fokus pada isu lingkungan khususnya persoalan rob. Berbagai komponen masyarakat pekalongan terlibat, terutama para pemuda. Tajuk yang digunakan adalah Pemuda Pekalongan untuk Perubahan Iklim.
Didampingi Direktur Eksekutif Kemitraan, Laode M Syarif, lima pemuda dan pemudi bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di kantornya, Senin (4/7). Mereka diberi kesempatan bertanya pada Gubernur Ganjar.
Sekar menjadi yang pertama dan bertanya tentang keresahan masyarakat Pekalongan yang belum mendapat akses air dari PDAM. Apalagi saat ini aturan pemerintah melarang pengambilan air tanah.
“Sedangkan PDAM harganya lebih mahal dan masyarakat itu mengeluh tidak mampu dan pdam juga tidak memberi diskon,” kata Sekar usai bertemu Ganjar.
Sekar mengatakan, PDAM berencana menyuplai air bersih. Namun sampai saat ini rencana tersebut hanya menjadi wacana.
“Kata pak Ganjar harus ngomong ke pak wali kota agar disampaikan ke PDAM supaya dibuatkan pipa. Jadi besok berani ngomong ke pak wali,” ujar Sekar sumringah.
Sekar mengaku senang mendapat dukungan dari Gubernur Ganjar Pranowo. Masalah ini, kata Sekar, menjadi keresahannya dan warga Kota Pekalongan sejak lama.
“Senang alhamdulillah bisa menympaikan apa yang selama ini menjadi kegelisahan masyarakat pekalongan,” ujarnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ditemui usai audiensi tampak puas dengan sikap kritis dari pemuda yang ikut serta dalam kegiatan Kobar tersebut.
“Ini programnya bagus, mengedukasi anak-anak muda dari Pekalongan dan kita harapkan kesadarannya dibangun,” katanya.
Ganjar juga senang dengan sikap kritis yang muncul dari pertemuan tersebut. Apalagi pertanyaan terkait larangan mengambil air tanah dari Sekar. Ganjar pun mendorong Sekar berani menanyakan langsung pada wali kotanya terkait hal itu.
Ganjar menyebut, sudah menjadi tugas pemerintah dalam hal ini pemerintah daerah dan instansi terkait yakni PDAM atau PDAB dari Provinsi untuk membantu.
“Kalau tidak, swasta juga boleh kok kalau mau masuk. Tapi suplainya mesti ada. Nah dengan cara itu maka harapannya di area pesisir akan bisa terjamin air bersihnya,” tegasnya.
Direktur Eksekutif Kemitraan Laode M Syarif, menjelaskan, akan ada banyak kegiatan yang dilaksanakan dalam program tersebut. Mulai membuat tanggul, penanaman mangrove, pengelolaan sampah, dan berusaha meningkatkan kesadaran anak muda agar menjaga lingkungan.
“Pak gubernur sangat mendukung program ini dan memang sudah saya sampaikan jauh sebelum acara ini berjalan. Wali kota pekalongan juga sangat mendukung makanya besok akan ada talkshow antara masyarakat dan pemerintah di pekalongan dan saya berharap program ini bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” tandasnya.