Setelah Wong terlihat mantap, barulah diadakan Pemilu. Sekaligus testing: apakah partai PAP yang berkuasa mendapat mandat baru lagi. Dengan perolehan suara yang dominan lagi.
Wong sendiri sudah berstatus anggota DPR. Sejak lama. Yakni dari dapil Limbang, yang daerahnya menghadap ke kota Johor Bahru.
Sebelum itu pun Wong sudah terpilih jadi anggota DPR dari dapil Boon Lay, dekat jembatan Tuas.
Ia sudah terjun ke politik sejak usia 30 tahun. Yakni setelah menjelajah berbagai universitas di Amerika: University Of Wisconsin di Madison, University of Michigan, dan Harvard University.
Kalau semuanya lancar, akhir tahun ini, Singapura bisa tiba-tiba Pemilu. Atau tahun depan. Begitu ada perkiraan PAP akan menang mutlak lagi, saat itulah Pemilu dilaksanakan.
Tentu Wong harus menang di dapilnya. Kalau kalah, ia pun selesai. Tapi itu mustahil. Partai PAP belum pernah kalah seumur hidupnya. Pasti Wong dipilihkan dapil yang gemuk.
Di dapil lama pun namanya tetap populer. Ia peraih suara terbanyak di antara 4 anggota DPR di Dapil itu –semua dari PAP.
''Golkar'' yang didirikan oleh Lee Kuan Yew itu tercatat sebagai juara kedua yang terlama berkuasa di dunia. Lebih 65 tahun. Tanpa sela sekali pun.
Dulu ada empat ''Golkar'' di dunia. Mereka saling bersaing siapa yang berkuasa paling lama: ''Golkar'' Meksiko, ''Golkar'' Indonesia, ''Golkar'' Malaysia, dan ''Golkar'' Singapura.
''Golkar'' Meksiko, PRI, rontok di tahun 2000. Tapi rekor kekuasaannya belum terkalahkan: 73 tahun.
Golkar Indonesia ''hanya'' berkuasa 32 tahun. Lahirnya jauh setelah PRI, tumbangnya setahun lebih cepat dari PRI.
Sedang UMNO Malaysia, meski kini berkuasa lagi, sempat tumbang di Pemilu tahun 2018, setelah berkuasa 60 tahun.
PAP masih perlu tujuh tahun lagi untuk mengalahkan rekor kekuasaan PRI. Rasanya itu akan tercapai. Pun di tangan pemimpin baru Singapura Lawrence Wong.
Dari namanya saja ia tipe orang yang rajin cari uang. 黄循财. Dua huruf terakhir namanya itu artinya ''cari uang'', Xun Cai. Atau hamba uang. Sedang huruf pertama adalah marganya: Huang. Atau Wong.
Ia tidak punya cela apa-apa. Memang pernah bercerai dengan istri pertama. Tapi tidak ada masalah. Cerai baik-baik. Tidak ada anak. Setelah itu Wong berumah tangga lagi.
Wong juga tidak perlu rakus harta. Untuk apa. Ia tidak mempunyai anak. Pun dengan istri yang sekarang. Ia hanya perlu fokus memikirkan anak tunggalnya: Singapura. (Dahlan Iskan)