BREBES (Disway Jateng)- Untuk mengentaskan kemiskinan ekstrim, Bupati Brebes kembali menggelontorkan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar.
Rencananya, alokasi tersebut digunakan untuk penanganan masyarakat miskin ekstrim yang mencapai 17,3 persen. Teknisnya, difasilitasi dalam bentuk pelatihan, modal usaha, padat karya hingga jambanisasi. Sebab, semua warga miskin ekstrim akan disinkronkan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial.
"PR penanganan kemiskinan ekstrim, akan dilanjutkan melalui program terpadu. Teknisnya, melibatkan OPD terkait dan optimalisasi CSR sesuai by name by addres," terang Bupati Brebes Idza Priyanti.
Prioritas program kerja Pemkab Brebes, kata dia, pun terus fokus memperluas jangkauan fasilitasi pelayanan kesehatan. Khususnya, bagi masyarakat miskin dan kurang mampu yang belum tercover BPJS Kesehatan dan KIS. Sedianya, menjadi sasaran kepesertaan Jaminan Kesehatan Daerah. Yakni, fasilitas mengakses pelayanan kesehatan melalui BLUD RSUD Brebes dan lima BLUD Puskesmas.
"Target peserta Jamkesda, juga disesuaikan dengan penambahan anggaran. Sehingga, bagi warga yang belum masuk DTKS dan KIS akan menjadi prioritas Jamkesda," jelasnya.
Idza Priyanti menuturkan, selain menginstruksikan semua OPD untuk terjun langsung dan berkolaborasi dalam program penanganan kemiskinan ekstrim. Terutama, dalam menuntaskan permasalahan Kepala Keluarga miskin yang tersebar di 25 desa di lima kecamatan. Fokusnya, mengasah kompetensi dan ketrampilan skill agar bisa berdikari setelah mengikuti program pelatihan.
"Mendongkrak indikator Indeks Pembangunan Manusia, juga menjadi prioritas harus lebih optimal. Sehingga, penanganan kemiskinan ekstrim bisa ditangani," pungkasnya.
Penulis: Syamsul Falaq