TEGAL (Disway Jateng) - Menyambut momentum Idul Fitri 1443 Hijriyah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal menyiapkan uang sebesar Rp4,12 Triliun. Jumlah tersebut, meningkat 24 persen dibandingkan kebutuhan uang rupiah tahun lalu yang hanya Rp3,31 Triliun.
Kebutuhan uang itu, terdiri dari Uang Pecahan Besar senilai Rp3,72 Triliun meningkat sebesar 26 persen dari kebutuhan UPB tahun lalu sebesar Rp2,95 triliun. Kemudian, kebutuhan Uang Pecahan Kecil disiapkan Rp398 miliar, meningkat 11 persen dari kebutuhan UPK tahun lalu Rp359 miliar.
Deputi Direktur sekaligus Kepala KPWBI Tegal M Taufik Amrozy menjelaskan, meningkatnya kebutuhan uang masyarakat sudah sejalan dengan optimisme pemulihan ekonomi. Sekaligus, mendukung kebijakan pemerintah dalam penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat.
Bahkan, Idul Fitri tahun ini diprediksi akan meriah karena kebijakan mudik diperbolehkan. Sebab, mudik saat Idul Fitri jadi momentum tahunan yang identik dengan tradisi berbagi kebahagiaan.
"Karena biasanya, lebaran identik berbagi rezeki dengan membagikan uang Rupiah Hasil Cetak Sempurna (HCS) kepada kerabat dan handai taulan," ungkapnya saat Press Release dengan awak media, Rabu (6/4).
Kesiapan pendistribusian UPB dan UPK, lanjut Taufik, sejalan dengan kebijakan Clean Money Policy Bank Indonesia. Khususnya, menjaga uang yang beredar di masyarakat agar tetap dalam kondisi layak edar. KPw BI Tegal, bekerjasama dengan perbankan membuka 60 titik layanan penukaran uang rupiah HCS untuk masyarakat. Sebarannya, di masing-masing kantor cabang bank di wilayah kerja KPw BI Tegal.
"Penukaran Uang Pecahan Besar dan Kecil, bisa diakses masyarakat di semua perbankan meliputi Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang," terangnya.
M Taufik Amrozy menuturkan, bersamaan dengan kebijakan tersebut KPWBI Tegal terus mengajak masyarakat meningkatkan awareness terhadap rupiah melalui gerakan Cinta Bangga Paham (CBP) rupiah. Caranya, dengan mengenali rupiah dengan Dilihat, Diraba dan Diterawang. Termasuk, selalu menjaga kondisi uang sebagai alat pembayaran tunai agar tetap laik edar.
"Cinta Rupiah dengan mengenali keaslian uang rupiah, merawat uang rupiah, menjaga uang rupiah dari tindak kejahatan uang palsu," imbuhnya.
Penulis : Syamsul Falak
Editor : Sekhun