Tidak cukup, dr Terawan kemudian belajar lagi cell dendritik yang dlahirkan dan dipraktikkan seorang profesor di Amerika Serikat.
“Ia bawa pula ke Indonesia: jadi Vaksin Nusantara,” ungkap Dahlan Iskan.
Karena itu, Dahlan Iskan mempertanyakan, apa sejatinya pelanggaran kode etik yang dilakukan dr Terawan?
“Yang mana yang dilanggar Terawan? Cuci otak? Cell cure? Atau VakNus? Atau ketiga-tiganya?” tanya Dahlan Iskan. (ismailfuad)