Diterjang Angin Kencang, Dua Rumah Warga Tegal Rusak Berat

Diterjang Angin Kencang, Dua Rumah Warga Tegal Rusak Berat

ASESMENT - Tim PMI Kabupaten Tegal saat melakukan asesment terhadap keluarga terdampak angin kencang.--

SLAWI, diswayjateng.com – Cuaca ekstrem kembali menunjukkan keganasannya di Kabupaten Tegal. Hujan deras disertai angin kencang menerjang dua wilayah berbeda dan menyebabkan rumah warga rusak berat. Meski tak menimbulkan korban jiwa, peristiwa ini menyisakan kepanikan, kerugian materi, serta duka bagi keluarga terdampak.

Peristiwa pertama terjadi di Desa Kalijambe RT 03 RW 01, Kecamatan Tarub, Jumat (26/12/2025) sekitar pukul 16.30 WIB. Satu unit rumah milik Sopii dilaporkan mengalami rusak berat setelah bagian atapnya terbawa angin kencang.

Rumah tersebut dihuni empat jiwa, namun beruntung seluruh penghuni selamat dan tidak ada korban jiwa. Ketua PMI Kabupaten Tegal, Iman Sisworo, mengungkapkan bahwa cuaca buruk sudah mulai terasa sejak sore hari.

“Sejak pukul 16.00 WIB wilayah Desa Kalijambe diguyur hujan deras disertai angin kencang. Tidak lama kemudian, satu rumah warga rusak dan atapnya terbawa angin,” ujar Iman, Sabtu (27/12/2025).

BACA JUGA:Desa Rembul Tegal Dilanda Bencana Banjir, Angin Kencang hingga Longsor

BACA JUGA:Angin Kencang Terjang Bumijawa Tegal, Empat Rumah Warga Rusak Berat

Meski kondisi rumah rusak cukup parah, keluarga terdampak memilih tidak mengungsi dan bertahan di sekitar lokasi dengan keterbatasan yang ada. PMI Kabupaten Tegal pun langsung bergerak cepat dengan melakukan assesment di lokasi serta berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat.

“Kebutuhan mendesak saat ini adalah material bangunan untuk perbaikan rumah, terutama bagian atap,” jelas Iman.

Tak berselang lama, kejadian serupa kembali terjadi keesokan harinya. Angin kencang menerjang Desa Gumalar RT 05 RW 01, Kecamatan Adiwerna, Sabtu (27/12/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Satu rumah milik Aji atau Suprapto mengalami kerusakan berat pada bagian belakang rumah yang ambruk akibat terjangan angin.

“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp50 juta,” kata Iman.

Meski rumahnya rusak berat, keluarga terdampak juga dilaporkan tidak mengungsi. PMI kembali melakukan assesment dan berkoordinasi dengan pemerintah desa. Kebutuhan mendesak yang diperlukan antara lain asbes, semen, dan material bangunan lainnya guna memperbaiki rumah korban.

Dalam kedua kejadian tersebut, penanganan di lapangan melibatkan berbagai unsur, mulai dari Polsek dan Koramil setempat, PMI Kabupaten Tegal, BPBD Kabupaten Tegal, hingga masyarakat desa yang bahu-membahu membantu keluarga terdampak.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait