Indeks Inovasi Melejit, Kabupaten Tegal Kembali Kukuh sebagai Daerah Sangat Inovatif

Indeks Inovasi Melejit, Kabupaten Tegal Kembali Kukuh sebagai Daerah Sangat Inovatif

PENGHARGAAN -Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menerima penghargaan dari Kemendagri, di Jakarta, baru-baru ini.--

SLAWI, diswayjateng.com – Pemerintah Kabupaten Tegal kembali menorehkan tinta emas di level nasional. Pada ajang Innovative Government Award (IGA) Tahun 2025, Kabupaten Tegal sukses mempertahankan predikat sangat inovatif dengan capaian indeks inovasi daerah sebesar 77,59, menempatkannya di peringkat ke-33 nasional untuk kategori kabupaten se-Indonesia.

Penghargaan bergengsi yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri melalui Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) tersebut diserahkan langsung kepada Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta, Rabu (10/12/2025) lalu.

Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal, Muhammad Faried Wajdy, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (17/12/2025) pagi, mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan buah dari konsistensi dan kerja kolektif seluruh perangkat daerah dalam membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan.

“Selama tiga tahun terakhir, kinerja inovasi Kabupaten Tegal menunjukkan tren yang sangat positif. Tidak hanya dari sisi jumlah inovasi, tetapi juga dari kualitas dan tingkat kematangan inovasi yang dikembangkan,” ungkap Faried.

BACA JUGA:Pemerintah Kabupaten Tegal Komitmen Perkuat Ekosistem Inklusif

BACA JUGA:Berdayakan Kantin Sekolah, Baznas Kabupaten Tegal Luncurkan Z-Kantin

Ia merinci, pada tahun 2023 Kabupaten Tegal mengirimkan 157 inovasi, dengan 129 inovasi diterima Kemendagri. Saat itu, nilai rata-rata kematangan inovasi berada di angka 52,04 dengan indeks inovasi daerah 60,3.

Memasuki tahun 2024, meskipun jumlah inovasi yang dikirimkan menurun menjadi 89 inovasi, seluruhnya diterima Kemendagri. Menariknya, kualitas inovasi justru melonjak signifikan, ditandai dengan nilai kematangan rata-rata mencapai 79,69 dan indeks inovasi daerah naik menjadi 67,8.

“Puncaknya terjadi di tahun 2025 ini. Jumlah inovasi kembali meningkat menjadi 139 inovasi, dan 137 di antaranya diterima Kemendagri. Rata-rata nilai kematangan inovasi melonjak tajam hingga 90,91, yang berkontribusi langsung terhadap kenaikan indeks inovasi daerah menjadi 77,59,” ujarnya.

Menurut Faried, eskalasi tersebut menjadi bukti bahwa Kabupaten Tegal tidak sekadar mengejar kuantitas inovasi, tetapi juga serius dalam memperkuat kualitas, dampak, dan keberlanjutan inovasi yang dihasilkan perangkat daerah.

“Ke depan, fokus pengembangan inovasi diarahkan pada isu-isu strategis daerah, seperti peningkatan pelayanan dasar, pengentasan kemiskinan, penguatan daya saing ekonomi lokal, serta ketahanan dan keberlanjutan lingkungan,” imbuhnya.

BACA JUGA:BAZNAS Kabupaten Tegal Gerak Cepat Bantu Korban Rumah Terbakar

BACA JUGA:PWI Kota dan Kabupaten Tegal Siap Berkolabarasi Jadi Tuan Rumah HPN 2026 Tingkat Jateng

Sementara itu, dikutip dari laman resmi Kemendagri, Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo menyampaikan bahwa pelaksanaan IGA 2025 mencatat sejarah baru. Tahun ini, jumlah inovasi yang dilaporkan mencapai 36.742 inovasi dari 531 pemerintah daerah, tertinggi sejak IGA pertama kali digelar pada tahun 2007.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: