Keripik Dages, Usaha Rumahan di Kabupaten Pemalang yang Terus Berkembang

Keripik Dages, Usaha Rumahan di Kabupaten Pemalang yang Terus Berkembang

KERIPIK DAGES - Keripik dages sedang diproduksi oleh usaha rumahan di Desa Penggarit.Foto: Siti Maftukhah/diswayjateng.id--

PEMALANG, diswayjateng.id - Usaha rumahan aneka rempeyek dan keripik yang ada di RT 1 RW 2 Desa Penggarit, Kecamatan Taman. Merupakan usaha turun temurun yang sudah puluhan tahun bertahan, bahkan memproduksi keripik yang belum ada di tempat lain yaitu keripik dages.

‎Ani, pelaku usaha aneka keripik mengatakan, usaha keripik dan peyek yang ditekuninya sudah berjalan sekitar 30 tahun. Ini merupakan usaha turun temurun. Meskipun di tengah persaingan yang semakin berat, aneka keripik yang dibuatnya mampu bersaing dipasaran dan banyak peminat.

‎Aneka keripik yang diproduksi, antara lain, keripik pisang, peyek Paris kacang ijo, keripik tempe dan lain-lain. Seiring berjalannya waktu, Ani mencoba brerinovasi dengan membuat keripik Dages, yang belum pernah ada di sekitar tempat tinggalnya dan ternyata banyak peminat.

‎"Keripik dages ini awalnya untuk konsumsi sendiri, namun ternyata banyak peminat sehingga dibuat dalam jumlah banyak dan dijual ke pelanggan," katanya.

BACA JUGA:Pemkab Pemalang Dorong Pengembangan UMKM

BACA JUGA:‎Ide Kreatif Peserta Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Bikin Daniel Mananta ‎Sampai Berdiri dan Tepuk Tangan!

‎Hingga kini keripik dages laris di pasaran, namun belum bisa diproduksi dalam jumlah yang cukup banyak. Karena keterbatasan modal dan tenaga. Meskipun terlihat mudah, akan tetapi membuat keripik Dages memiliki kendala yaitu pada pengirisan.

‎"Jadi harus benar-benar tipis motongnya karena akan dibuat keripik. Selama ini kan yang dikenal keripik tempe, nah ini dages yang dibuat keripik," imbuhnya.

‎Wati, salah satu pelanggan mengatakan, keripik dages ini enak dan renyah, tidak kalah sama keripik tempe, cocok untuk lauk atau camilan. Harganya juga murah sekitar Rp10.000 per bungkus, jadi sering beli banyak untuk persediaan di rumah. "Sayangnya belum diproduksi banyak, dan belum tersebar luas jadi kalau di warung habis harus pesan ke tempat produksi," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: