Ratusan Warga Nahdliyin Kota Tegal Turun ke Jalan

Ratusan Warga Nahdliyin Kota Tegal Turun ke Jalan

AKSI DAMAI - Warga Nadhliyin Kota Tegal membentangkan poster dalam aksi damai yang digelar di depan Gedung DPRD Kota Tegal. --

TEGAL, diswayjateng.id - Lantunan salawat Asygil mengiringi aksi damai yang dilakukan ratusan warga Nadhliyin di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tegal. Aksi damai yang diselenggarakan oleh PCNU Kota Tegal dan Himpunan Alumni Santri Lirboyo ini merupakan bentuk protes terhadap dugaan ujaran kebencian yang melecehkan kiai dan santri dalam salah satu tayangan televisi nasional.

‎Dalam aksi yang berlangsung usai salat Ashar itu, warga Nadhliyin datang dengan mengenakan sarung, peci, dan atribut khas santri. Mereka membawa poster bertuliskan “Jaga Kiai”, “Jaga Pesantren”, “Santri Nderek Kiai,” dan sebagainya, sembari mengibarkan bendera NU. Di tengah salawat yang masih menggema, Ketua PCNU Kota Tegal Muslih Dahlan membacakan dua puluh nama untuk mewakili ke Markas Polres Tegal Kota.

‎Karena bersebelahan dengan Gedung DPRD, tidak sampai satu menit dengan berjalan kaki, mereka tiba di Markas Polres Tegal Kota dan diterima di Ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu. Di sana, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor yang berada di bawah naungan GP Ansor, salah satu badan otonom NU, resmi melaporkan stasiun televisi nasional atas dugaan ujaran kebencian.

‎Sementara di depan Gedung DPRD, istighotsah dilakukan sembari menunggu kembalinya para perwakilan dari Markas Polres Tegal Kota. Kabar telah disampaikannya laporan resmi oleh LBH Ansor disambut gemuruh oleh ratusan warga Nadhliyin yang masih bertahan di depan Gedung DPRD. “Kami meminta Polres agar laporan ini segera ditangani oleh Mabes Polri,” kata Ketua LBH Ansor Imam Syafii.

BACA JUGA:Harlah ke-102, PCNU Kota Tegal Gelar Lomba Cerdas Cermat

BACA JUGA:Harlah ke-102, PCNU Kota Tegal Adakan Sunatan Massal

‎Didampingi Sekretaris PCNU Budi Fitriyanto saat menyampaikan keterangan kepada para wartawan, LBH Ansor menegaskan akan mengawal perkembangan laporan resmi yang disampaikan melalui Polres Tegal Kota ini. Mereka berkomitmen untuk terus menjaga marwah kiai, santri, dan bangsa ini. “Kami berharap tidak terjadi kembali ujaran kebencian yang merendahkan harkat para kiai dan santri,” ucap Imam.

‎Sebelum memimpin doa untuk menutup aksi damai, Rois Syuriah PCNU KH Misbachul Mustofa menyampaikan terima kasih kepada Polres Tegal Kota yang telah menerima unek-unek warga Nadhliyin. Menurut kiai, inilah cara demo para santri. KH Misbachul juga mengajak seluruh santri untuk menjaga kiai sampai mati. “Sekali lagi, nderek (ikut) kiai sampai mati,” ucap KH Misbachul.

‎Di depan warga Nadhliyin sebelum aksi damai berakhir, KBO Satbinmas Polres Tegal Kota Ipda Sutomo menyampaikan laporan sudah diterima dan akan diteruskan ke Polda Jawa Tengah. “Polda nantinya akan menunggu laporan dari kabupaten dan kota lain dan akan diteruskan ke Mabes Polri,” ungkap Sutomo, sekaligus menyampaikan permohonan maaf dari Polres Tegal Kota apabila dalam penerimaan aksi damai ada yang kurang.

‎Aksi damai berlangsung tertib hingga selesai. Warga Nadhliyin membersihkan sampah-sampah sebelum kembali ke rumah masing-masing.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: