Orang Tak Dikenal Teror Camat di Kabupaten Pemalang, Modus Minta Bantuan untuk Temannya yang Sakit
MENUNJUKAN - Pesan via WhatsApp dari orang tidak dikenal yang mengirim foto seperti sedang ada di rumah sakit.Foto: Agus Pratikno/diswayjateng.id --
PEMALANG, diswayjateng.id - Sejumlah camat di Kabupaten Pemalang resah dengan adanya aksi teror yang dilakukan oleh orang tidak dikenal. Pasalnya, dalam aksi terornya menelpon dan kirim pesan via WhatsApp dengan nada kasar, karena keinginan permintaan bantuannya tidak direspon.
Aksi teror dari orang tidak dikenal, awalnya mengirim pesan via WhatsApp meminta bantuan untuk temannya yang sedang sakit akibat menderita penyakit getah bening. Orang tersebut tidak memberikan nama terang, namun mengatasnamakan orang media.
Dengan dalih meminta bantuan untuk temannya yang sedang sakit di rumah sakit. Harapannya agar camat-camat itu bisa transfer sejumlah dana atau uang.
Disebutkan temannya yang sedang sakit diinformasikan seorang wartawan atas nama Didik Purwanto. Orang tidak dikenal itu juga mengirimkan nomor rekening atas nama Didik Purwanto. Sehingga alasan meminta bantuan itu untuk biaya pengobatannya karena sedang dirawat di rumah sakit.
BACA JUGA:TPS Kalibaru Kumuh dan Overload, Kepala DLH Kota Semarang: Itu Tugas Lurah dan Camat untuk Mengawasi
BACA JUGA:Waspada Puncak Air Pasang! Camat Semarang Utara Koordinasi Antisipasi Dampak Supermoon Menurut BMKG
Alih-alih permintaan bantuannya tidak direspon oleh orang yang menjadi targetnya, akhirnya orang tak dikenal itu, menelpon dan SMS dengan nada-nada kasar dan kata-kata yang tidak pantas diucapkan.
Harinto salah satu Camat di Kabupaten Pemalang menuturkan dirinya akhir-akhir ini mendapat teror dari seseorang yang mengaku dari awak media. Orang tersebut menghubungi baik melalui pesan via WhatsApp maupun telpon selular meminta bantuan untuk temannya yang sedang sakit.
Karena orang itu tidak dikenalinya, maka permintaan itu tidak direspon. Bahkan berulang kali menghubungi dan terus mendesaknya untuk meminta bantuan, Harianto pun menurutinya. Apalagi dengan berganti- ganti nomor hp yang digunakan, menambahkan kecurigaannya bahwa itu modus penipuan.
Dari kejadian itu, Hariyanto mencoba bercerita dengan teman sejawat camat-camat lainnya, ternyata mengalaminya hal yang sama. Bahkan ada beberapa camat yang mengaku sama-sama mendapatkan teror serupa.
BACA JUGA:Tiga Camat Kota Semarang Bersaksi di Sidang Korupsi dan Gratifikasi Mbak Ita dan Alwin Basri
BACA JUGA:Talud Sungai Banjar Timur Ambrol, Camat Semarang Selatan Minta Segera Normalisasi
Diceritakan, modus penipuan dalih minta bantuan seperti itu, pernah dialaminya pada awal tahun 2025, saat itu usai hari Jadi Kabupaten Pemalang banyak camat resah karena ada teror dan modus penipuan. Sekarang teror dan modus yang sama muncul lagi, hanya saja beda nama orangnya sedang sakit saat itu.
Menurutnya, saat meminta bantuan disertai mengirimkan foto yang seolah-olah sedang berada di rumah sakit. Namun foto tersebut tidak jelas orangnya hanya bayangan hitam ada seorang yang masuk ke sebuah ruangan, yang menyerupai ruang yang ada di sebuah rumah sakit.
Harianto berharap kepada teman-teman camat ataupun pejabat yang lainya, jika mengalami teror semacam itu agar berhati-hati dan waspada. Jangan sampai jadi korban dan mau memberikan bantuan dana tanpa kejelasan. Karena kejadian itu bukan hal yang baru, tapi pernah terjadi beberapa waktu lalu.
Harinto meyakini hal itu modus penipuan yang tujuannya ingin mendapatkan uang dengan dalih minta bantuan untuk membantu temannya sesama wartawan yang sedang sakit.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: