Dinkes Kabupaten Tegal Ajak Perusahaan Galang CSR Peduli Gizi, Targetkan Turunkan Stunting
WAWANCARA - Kepala Dinkes Kabupaten Tegal dr Ruszaeni saat diwawancara awak media di sela-sela acara Bulog Peduli Gizi di Balai Desa Karangdawa, Kecamatan Margasari.Foto: Yeri Noveli/diswayjateng.id --
SLAWI, diswayjateng.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal mengajak perusahaan-perusahaan di daerahnya untuk menyalurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berfokus pada perbaikan gizi balita. Langkah ini dinilai penting sebagai upaya bersama menekan angka stunting yang masih agak tinggi di Kabupaten Tegal.
Ajakan ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dr Ruszaeni, saat menghadiri kegiatan Bulog Peduli Gizi di Balai Desa Karangdawa, Kecamatan Margasari, Selasa (12/8). Program ini merupakan kolaborasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal dengan Perum Bulog yang menyasar 125 balita dengan gizi kurang (Bawah Garis Merah / BGM).

“Secara absolut, jumlah anak stunting di Kabupaten Tegal mencapai sekitar 15 ribu atau 15,9 % dari total balita usia 0–5 tahun. Angka ini masih agak tinggi. Karena itu, saya sangat mengapresiasi program Bulog ini dan berharap lebih banyak perusahaan yang ikut berkontribusi melalui CSR,” ujar dr Ruszaeni.
Menurutnya, stunting dipicu oleh berbagai faktor mulai dari kondisi pra-nikah, kehamilan, hingga pasca melahirkan. “Yang paling penting adalah kesiapan ibu sejak sebelum hamil. Jika lengan atas ibu diukur dan dinyatakan sehat, insyaallah janin akan tumbuh optimal. Sebaliknya, jika berat badan bayi turun, risiko stunting meningkat. Karena itu intervensi sejak lahir sangat krusial,” tegasnya.
BACA JUGA:Pastikan Usaha Aman dan Bersih, Dinkes kabupaten Tegal Imbau untuk Urus Sertifikat Laik Sehat
BACA JUGA:Dinkes Kabupaten Tegal Gelar Rakor Perizinan Nakes, Perkuat Pemahaman SIP dan SKP
Program Bulog Peduli Gizi kali ini dibagi dalam dua sesi: 80 anak pada hari pertama dan 45 anak pada hari kedua. Bantuan yang diberikan berupa beras Fortivit yang diperkaya mikronutrien, ikan sarden, pemeriksaan kesehatan oleh dokter spesialis anak dari Universitas Trisakti Jakarta, serta edukasi gizi bagi orang tua.
Desa Karangdawa sendiri tercatat sebagai wilayah dengan jumlah kasus stunting tertinggi di Kabupaten Tegal, yakni 203 anak. Meski jumlah penduduknya besar, angka tersebut tetap menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Bupati Tegal, Ischak Maulana Rohman, yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan harapannya agar angka stunting di Kabupaten Tegal dapat segera turun. “Ini pekerjaan bersama. Dengan sinergi pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, saya optimistis kita bisa menekan angka stunting,” ujarnya. (adv)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
