Keluarga Korban Bentrokan PWI LS dengan FPI Tolak Bantuan Bupati Pemalang ‎

Keluarga Korban Bentrokan  PWI LS dengan FPI Tolak Bantuan Bupati Pemalang  ‎

MENJELASKAN - Koordinator Komunikasi Antar Wilayah dan Kebudayaan PWI LS Andi Rustono menjelaskan soal penolakan dana bantuan bupati dari keluarga korban bentrokan.Foto:Agus Pratikno/diswayjateng.id ‎--

PEMALANG, diswayjateng.id – Paska bentrok antara Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) dengan Front Persaudaraan Islam (FPI). Yang mengakibatkan banyak korban luka-luka, rupanya belum berakhir.

‎Bahkan semakin seru, karena terlibatan Pemerintah Kabupaten Pemalang. Melalui bupati yang berniat untuk menanggung pembiayaan pengobatan korban, berbuah penolakan dari keluarga korban.

‎Salah satunya yang dilakukan oleh Sherina Puspita Sari, anak dari keluarga korban yang bernama Saean Sherina Puspita Sari warga Sawangan Lor RT 07 RW 02 Desa  Sukorno, Kecamatan Kaliworo Wonosobo. Melakukan penolakan adanya pembiayaan untuk orang tuanya saat di rawat di RSU Siaga Medika.

‎Penolakan dari keluarga korban bentrokan antara PWI LS dengan FPI yang dilakukan oleh Sherina Puspita Sari melalui Surat Pernyataan yang ditulis tangan bermeterai. Adapun isinya, atas nama keluarga pasien RSU Siaga Medika yang bernama Saean, secara tegas menolak adanya bantuan dari siapapun untuk pengobatan ayahnya.

BACA JUGA:Tim Hukum PWI LS Pemalang Laporkan Dugaan Tindak Pidana Kekerasan ke Polres Pemalang ‎

BACA JUGA:PWI LS Desak Aparat Keamanan Melakukan Proses Hukum, ‎Buntut Bentrokan PWI LS dengan FPI

‎Juru Bicara  PWI LS Andi Rustono mengemukakan ada satu keluarga korban yang menolak adanya bantuan pembiayaan untuk pengobatan saat di rumah sakit. Penolakan itu dilakukan oleh Sherina Puspita Sari, yang merupakan putri dari Saean pasien RSU Siaga Medika.

‎Adanya penolakan itu, menurutnya setelah pengurus PWI LS menemui direktur RSU Siaga Medika. Hendak menyelesaikan pembayaran kekurangan biaya pengobatan atau klaim pasien  korban, ternyata sudah ada yang menyelesaikannya.

‎Terbukti, saat pengurus PWI LS untuk menemui direktur RSU Siaga Medika. Pihak rumah sakit ketakutan menerima uang dari PWI LS. Karena ada tekanan dari dinas yang akhirnya dana dari Pemerintah Kabupaten Pemalang atau bupati diterimanya.

‎"Sehingga dana PWI LS yang akan dibayarkan untuk menyelesaikan pembiayaan untuk pengobatan pasien sudah terblokir. Sebab sudah terbayarkan dari pemerintah daerah,"katanya.
‎Andi Rustono melihat kejadian itu memunculkan pertanyaan kenapa klaim pembayaran pengobatan pasien itu sudah terbayarkan oleh bupati. Mestinya ada komunikasi terlebih dahulu dengan pihak keluarga. Sehingga penyelesaian itu tidak sepihak, karena keluarga pasien tidak diberi tahu.

‎"Adanya kejadian itu, maka ada rencana dana bantuan dari pemerintah daerah  akan dikembalikan, karena dilakukan secara sepihak,"tandasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: