Ratusan Anak di Kabupaten Pemalang Ikuti Berbagai Lomba

Ratusan Anak di Kabupaten Pemalang Ikuti Berbagai Lomba

DOLANAN - Bunda HAN Pemalang saat meninjau permainan dolanan anak di acara Hari Anak Nasional.Foto:M Ridwan/diswayjateng.id--

PEMALANG, diswayjateng.id - Suasana ceria dan penuh antusiasme mewarnai Festival Dolanan Anak yang digelar di Taman Apresiasi, kawasan Obyek Wisata Pantai Widuri. 

Ratusan anak dari jenjang PAUD, SD, hingga SMP tampak gembira mengikuti beragam permainan tradisional yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 Tahun 2025.

Acara ini disaksikan langsung oleh Bunda Forum Anak Pemalang, Noor Faizah Maenofie, yang juga merupakan istri Bupati Pemalang.

Ia mengungkapkan rasa bangga dan harunya melihat keceriaan anak-anak saat bermain. Menurutnya, permainan tradisional bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana untuk melatih motorik kasar dan sebagai bentuk olahraga ringan yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.

BACA JUGA:500 Anak PAUD Meriahkan Hari Anak Nasional di Kota Tegal

BACA JUGA:Peringatan Hari Anak Nasional di Sakila Kerti Kota Tegal Meriah

“Saya sangat senang melihat anak-anak bermain dengan penuh semangat. Selain melatih fisik, ini juga mengajarkan kebersamaan dan kegembiraan secara alami,” tandas Nofie.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pihak-pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut. 

"Harapannya, festival ini dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak di Pemalang agar tumbuh menjadi generasi emas di tahun 2045," tandasnya.

“Sejak dini, anak-anak harus dibekali kemampuan mengelola dunia digital secara cerdas, digunakan untuk kegiatan yang p PPositif dan membangun,” imbuh Nofie.

Lebih lanjut Nofie menekankan pentingnya mengakumulasikan berbagai aktivitas yang mampu membahagiakan anak. Mulai dari permainan tradisional, olahraga ringan, hingga kegiatan seni seperti pentas tari. Kegiatan tersebut, katanya, juga memberi ruang bagi anak berkebutuhan khusus untuk tampil dan mengekspresikan diri.

“Contohnya tadi ada anak berkebutuhan khusus yang menari di depan banyak orang, mengikuti irama dan arahan guru pelatihnya. Ini bentuk inklusi nyata yang harus terus kita dorong,” terangnya.

Ia menilai anak-anak Pemalang memiliki potensi besar dan prestasi yang menjanjikan. Untuk itu, peran guru sangat penting dalam memberikan ruang dan kesempatan agar mereka bisa belajar sambil bereksplorasi serta mengekspresikan seni secara bebas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: