Disperintransnaker Kabupaten Tegal Monitoring Hasil Penyusunan Database Industri

MONITORING - Kepala Dinas Perintransnaker menjelaskan rencana monitoring hasil penyusunan database industri diruang kerjanya.--
SLAWI, diswayjateng.id - Usai merampungkan kegiatan bimbingan teknis penyusunan database industri di empat kecamatan. Dinas Perintransnaker Kabupaten Tegal akan memulai kegiatan monitoring hasil dari kegiatan pendataan data base industri tersebut.
Kepala Dinas Perintransnaker Kabupaten Tegal Riesky Trisbiyantoro didampingi Kabid Pendataan Izin Usaha Industri Agus Heriyato menyatakan, utuk monitoring pertama akan dilakukan di Kecamatan Margasari.
Sebelumnya, bimtek untuk tahun ini sudah dilakukan di empat kecamatan, yakni Margasari, Lebaksiu, Bojong, dan Balapulang. "Untuk Kecamatan Margasari sudah menyatakan kesiapannya untuk dimonitoring terlebih dahulu," ujarnya, Senin (23/6/2025).
Menurutnya, data bukan sekedar angka dan tabel, namun merupakan dasar untuk menentukan arah pembangunan terutama dalam sektor industri. Yang telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi Kabupaten Tegal.
BACA JUGA:Disperintransnaker Kabupaten Tegal Adakan Pelatihan Digital Marketing
BACA JUGA:Disperintransnaker Kabupaten Tegal Gelar Pelatihan Batik Pewarna Alam
"Data yang lengkap akan membantu dalam menyusun strategi yang tepat, menetapkan program yang sesuai dan memperkuat sinergi antar pihak dalam mendukung pertumbuhan sektor industri," cetusnya.
Bimtek yang sempat dilakuan dinilai sangat strategis sebagai langkah awal dari penyusunan database industri yang akan dilaksanakan secara intensif di kecamatan selama dua bulan ke depan. Menurutnya, Kabupaten Tegal merupakan daerah dengan basis Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang kuat.
Penyebarannya merata dan mencerminkan kekayaan potensi daerah. Mulai dari industri makanan, tekstil, kerajinan, hingga logam, semuanya telah memberi kontribusi nyata bagi perekonomian lokal. Tentu kita semua ingin agar potensi ini tidak hanya terdata. "Namun juga terkelola dengan lebih baik untuk menopang kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Hingga tahun 2025, pihaknya telah melakukan updating data industri di 14 kecamatan.Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam membentuk sistem informasi industri daerah yang terpadu dan terintegrasi. (adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: