Tewas di Kamar Hotel Usai Kencan, Diduga Putus Cinta

Jenazah pria asal Karanganyar yang tewas di kamar hotel--Humas Polres Sragen for Jateng diswayjateng.id
SRAGEN, diswayjateng.id - Seorang pria yang bekerja sebagai pegawai koperasi asal Jenawi, Kabupaten Karanganyar ditemukan tewas tak wajar di sebuah kamar hotel Pondok Indah di SRAGEN, Selasa (3/6/2025) kemarin. Korban berinisial YPP alias Tama (24) diketahui merupakan bekerja sebagai Karyawan koperasi Arta Karya Sejahtera.
Kapolsek Sragen Kota AKP Ari Pujiantoro mengatakan, sekitar pukul 11.00 WIB pihaknya mendapatkan laporan dari seorang karyawan salah satu hotel di Jalan Madura Nomor 1 Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen perihal tamu yang menginap tidak keluar selama dua hari terakhir. Unit Reskrim langsung meluncur ke lokasi.
Petugas bersama karyawan hotel langsung menuju Kamar Nomor 21 tempat tamu menginap. Saat diketuk pintu kamar tidak ada respon sama sekali.
"Kemudian kamar bisa dibuka lewat jendela. Setelah dicek ke dalam kamar diketahui korban sudah meninggal di kamar mandi dengan leher terjerat tali (diduga bunuh diri)," ucap Kapolsek Ari Pujiantoro.
Lebih lanjut, AKP Ari berdasarkan keterangan pengelola hotel, tamu tersebut check in pada Minggu (1/6) sekira pukul 23.35 WIB Korban check-in bersama dengan seorang wanita. Korban bersama wanita tersebut naik ke lantai tiga menuju ke kamar Nomor 21 dengan di antar oleh petugas
Pada Selasa sekitar pukul 10.30 WIB petugas hotel mendatangi kamar Nomor 21 karena waktu sewa kamar sudah berakhir. Namun saat pintu kamar diketuk-ketuk tidak ada respon. Bahkan saat pintu dibuka dengan kunci cadangan juga tidak bisa. "Petugas juga mencium aroma bau tidak sedap."
Mayat korban lanjut Kapolsek langsung dievakuasi ke RSUD Sragen untuk dilakukan visum luar. Dikatakan Kapolsek hasil pemeriksaan korban diduga meninggal dunia sudah satu hari.
Pada saat di lakukan visum luar oleh Inafis dan petugas RSUD Sragen tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kemudian terdapat luka bekas jeratan pada leher depan dan belakang (Melingkar) dengan panjang sekitar 3 cm dan kain sprei yang melilit pada leher korban.
Berdasarkan hasil olah TKP dan hasil visum diduga kuat korban mengakhiri hidupnya dengan ulah pati. Barang-barang berharga milik korban seperti uang Rp 2,8 juta serta handphone merk Vivo masih berada di kamar.
"Pada saat di lakukan olah TKP di tas korban di temukan buku catatan medik Dr Welly Kwangtana atas nama korban dan tiga butir obat merlopam serta dua butir lorazepam. "Jenazah korban akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga," kata Kapolsek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: