Sebanyak 89 Desa di Grobogan Ditetapkan Menjadi Lokus Stunting
Suasana rakor antara Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan pemangku kepentingan lintas sektor di ruang rapat Wakil Bupati Grobogan, pada Selasa (27 Mei 2025). (Dok. Protkompim Setda Grobogan/diswayjateng.id)--
GROBOGAN, diswayjateng.id - Sebanyak 89 dari 280 desa/kelurahan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ditetapkan sebagai lokus stunting. Dari jumlah tersebut, 48 desa ditetapkan untuk tahun 2025, sisanya tahun 2026.
Demikian disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Grobogan, Afi Wildani, saat rapat koordinasi (Rakor) di ruang rapat Wakil Bupati Grobogan, pada Selasa (27 Mei 2025).
Afi menyampaikan bahwa penentuan lokus stunting itu untuk memfokuskan intervensi, mempercepat pencapaian target, maupun memastikan bantuan benar-benar sampai pada titik-titik yang membutuhkan perhatian khusus.
"Desa-desa tersebut dipilih karena menunjukkan prevalensi stunting yang tinggi atau punya potensi risiko besar," jelasnya.
Lebih lanjut, Afi menerangkan, dalam perkembangannya, kebijakan nasional pum mengalami penyesuaian, dimana target prevalensi stunting yang semula ditetapkan sebesar 14 persen pada tahun 2024, lantas direvisi menjadi 18,8 persen pada 2025 sebagaimana diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 59 Tahun 2024.
"Hal itu menuntut pemerintah daerah untuk lebih adaptif dalam menyusun strategi,” katanya.
Afi mengungkapkan, Kemendagri juga turut mempertegas kewajiban kepala daerah untuk memastikan intervensi konvergensi dapat diterapkan secara menyeluruh. Yakni dengan menyasar kelompok-kelompok prioritas seperti ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, anak usia 0–59 bulan, remaja putri, calon pengantin, keluarga, dan masyarakat.
"Juga harus dilakukan secara terukur, terencana, dan terus berkelanjutan,” tandasnya.
Rapat yang dipimpin oleh Wakil Bupati (Wabup) Grobogan Sugeng Prasetyo ini mempertemukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan pemangku kepentingan lintas sektor di lingkungan Pemkab Grobogan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
