Memasuki Pancaroba, Kadinkes Grobogan Minta Warga Waspada Penyakit DBD dan Cikungunya

Kepala Dinas Kesehatan Grobogan dr Djatmiko saat door stop dengan sejumlah wartawan di Gedung Paripurna DPRD Grobogan, Jawa Tengah, belum lama ini. (Achmad Fazeri/diswayjateng.id).--
GROBOGAN, diswayjateng.id - Ketika memasuki pancaroba (musim hujan ke musim kemarau), penyakit yang biasa muncul batuk pilek (bapil). Namun ada penyakit yang perlu diwaspadai, yaitu demam dengue.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dr. Djatmiko, kepada sejumlah wartawan setelah Sidang Paripurna di DPRD Grobogan belum lama ini.
"Demam dengue terbagi menjadi dua, demam dengue berdarah (DBD) atau demam dengue cikungunya," katanya.
Djatmiko menyampaikan bahwa ada perbedaan antara gejala seseorang mengalami DBD dengan cikungunya. Untuk penderita DBD, tanda khasnya adalah disertai sakit pada bagian ulu hati, keringat dingin, sampai mimisan.
"Kalau demam dengue cikungunya itu gejalanya tidak sampai berdarah, tapi disertai pegal-pegal atau nyeri sendi," imbuhnya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Grobogan ini melanjutkan, bahkan dalam kondisi parah penderita Demam Dengue Cikungunya tersebut akan merasa kesulitan berjalan karena saking nyeri sendinya.
Sebelumnya diberitakan, dr. Djatmiko mengatakan sudah ada 12 warga yang terpapar demam dengue chikungunya di Dusun Pondok, Desa Sumberagung, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan.
Djatmiko menjelaskan bahwa mereka mengalami gejala serupa dalam waktu yang hampir bersamaan. Gejala yang dikeluhkan yakni seperti demam tinggi, nyeri pada persendian, tubuh terasa kaku, serta muncul rasa gatal di kulit.
”Perlu diwaspadai itu penyebarannya cepat, bisa menjangkiti banyak warga dalam kurun waktu singkat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: