SMPIT LH Kabupaten Tegal Kembali Gelar Sekolah Orang Tua

SMPIT LH Kabupaten Tegal Kembali Gelar Sekolah Orang Tua

ANTUSIAS - Kegiatan rutin SOTA yang digulirkan SMPIT LH.Foto:Hermas Purwadi/diswayjateng.id--

SLAWI, diswayjateng.id - SMPIT Luqman Al Hakim Yayasan Ulin Nuha Kabupaten Tegal  kembali menggelar kegiatan Sekolah Orang Tua (SOTA) di semester genap TP 2024/2025. Kali ini untuk wali murid kelas VIII dan IX dengan jumlah kurang lebih 100 peserta bertempat di Aula atas SMPIT Luqman Al Hakim.Tema yang diangkat adalah 'Peran Orang  Tua dalam Pendampingan Anak di Usia Baligh'.

Kepala SMPIT LH Anita Triyastuti SSi mengatakan, tema SOTA kali ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran orang tua. Tentang pentingnya peran orang tua dalam membimbing anak-anak mereka ketika memasuki masa pubertas (usia baligh). 

Tujuan utamanya adalah agar sinergi dalam membentuk karakter anak di sekolah dan di rumah. Serta memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat agar anak-anak dapat melewati masa transisi ini dengan baik. "Baik dari aspek fisik, psikologis, sosial, maupun spiritual," ujarnya, Kamis (15/5/2025).

Sebagai orang tua juga perlu memiliki keterampilan dalam berkomunikasi dengan anak. Khususnya masa-masa remaja dan mencoba untuk menjadi sahabat yang lebih menyenangkan. 

BACA JUGA:SMPIT Luqman Al Hakim Kabupaten Tegal Gelar Karya P5

BACA JUGA:SMPIT Luqman Al Hakim Slawi Adakan Gebyar Ramadan

Tema ini dikupas habis oleh Ustadah Ika Nurma Sari SE. Dia  memaparkan Masa Tamyist (persiapan) dan masa baligh dalam pandangan iyslam. 'Baligh adalah masa dimana fase anak sedang  meledak ledaknya hasrat seksualnya dan ruhiyahnya," cetusnya.

Baligh/dewasa dalam Islam adalah masa-masa optimis pas puncak-puncaknya optimal. Yang banyak di temui, secara fisik sudah baligh tapi secara akil belum.  Tanda Jika sudah baligh (putri: meskipun belum haid tapi suara sudah lembut, putra : meskipun belum mimpi tapi sudah ada jakun) maka jatuhlah talifnya. 

Sebagai orang tua harus belajar dalam mempersiapkan diri mendampingi anak-anak di masa tamyist dan masa akil baligh. Termasuk pendampingan pendidikan sex (pembekalan sex education).

"Menjadi pendengar yang baik jangan sampai anak berfikir ah ngomong sama orang tua percuma sehingga akan sulit memantau perkembangan anak-anak," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: