Sudewo Pamer Surplus Beras di Pati, Ini Respon Tak Terduga Gubernur Jateng

Kabupaten Pati mengalami surplus beras sebanyak 200 ribu ton pada tahun 2024.-arief pramono/diswayjateng.id-
PATI, diswayjateng.id- Kabupaten Pati mampu memproduksi beras mencapai 350 ribu ton pada tahun 2024 lalu. Sedangkan tingkat kebutuhan bagi masyarakat Bumi Mina Tani hanya 150 ribu ton saja.
Tentu saja kondisi ini membuat Kabupaten Pati mengalami surplus beras sebanyak 200 ribu ton. Kabar mengejutkan itu dikatakan Bupati Pati, Sudewo saat kampanye tagline pertanian 10 Ton Bisa serta peningkatan kesejahteraan petani di Kabupaten Pati.
Dalam agenda di Pendopo Kabupaten Pati Sudewo, Jumat (9/5) ini, Bupati Sudewo juga mengumpulkan Babinsa dan Babinkamtibmas. Selain itu, juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.
"Kami laporkan juga kepada Bapak Gubernur, bahwa produksi beras di tahun 2024 Kabupaten Pati mencapai 350 ribu ton sementara Kebutuhan untuk Kabupaten Pati hanya 150 ribu ton, jadi kami surplus 200 ribu ton,” terang Bupati Sudewo.
Sudewo menyebut, Kabupaten Pati sudah surplus dan sudah swasembada beras. Karena itu, pangkat dan derajatnya harus dinaikkan. Yakni tidak hanya swasembada pangan saja, namun petani harus sejahtera.
Sudewo mengaku sedang berupaya keras supaya petani di Pati merasakan peningkatan kesejahteraan.
"Karena kami telah diberi kesempatan emas dengan kebijakan dari Bapak Presiden yaitu mengatasi masalah pupuk dan menetapkan harga gabah panen. Alhamdulillah masalah pupuk dan gabah bisa tuntas atas kebijakan Presiden Prabowo", tukasnya.
Menurut Sudewo, dua permasalahan besar pertanian sudah terselesaikan. Pihaknya kini memanfaatkan salah satu kesempatan emas dalam rangka mengembangkan kesejahteraan petani.
"Hanya dengan satu cara yaitu meningkatkan produksi. Produksi yang semula rata rata 5,6 ton per hektar, kami berupaya keras agar bisa menjadi minimal 10 ton per hektar. Maka tagline kami 10 ton bisa", imbuh Sudewo.
Sudewo mengungkapkan, beberapa petani di Desa Karangwage Kecamatan Trangkil sudah membuktikan bisa 10 ton lebih per hektar. Kondisi ini pun sudah berjalan kurang lebih 6 tahun.
"Namun belum semua desa bisa. Dan ini kami buat satu konsep, suatu komitmen agar bisa terjadi di semua desa,” tuturnya.
Sudewo sudah mengumpulkan semua kepala desa dan petugas PPL pertanian serta staf Dinas Pertanian Kabupaten Pati. Tujuannya menyatukan komitmen dan semangat mewujudkan tagline pertanian 10 ton bisa.
“Kami juga mendapat dukungan dari Komandan Kodim beserta jajaran dan Kapolresta Pati beserta jajarannya. Dengan demikian Kabupaten Pati yakin 10 ton bisa,” ucapnya.
Sudewo menambahkan, di Desa Gunungwungkal nantinya dihadirkan produksi unggulan yaitu Durian Musangking dan Durian Blackthorn. Pihaknya telah mengupayakan bibit durian sebanyak 9 ribu pohon di Kecamatan Gunungwungkal. Untuk di Kecamatan Gembong ada sentra jeruk pamelo yang kualitasnya paling bagus di antara jeruk di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: