Gebrakan Berani Bupati Pati Wacanakan Lima Hari Sekolah

Gebrakan Berani Bupati Pati Wacanakan Lima Hari Sekolah

Kebijakan lima hari sekolah bakal diterapkan di Kabupaten Pati mulai PAUD, SD, SMP hingga SMA.-arief pramono/diswayjateng.id-

PATI, diswayjateng.id-  Kebijakan lima hari sekolah bakal diterapkan di Kabupaten Pati mulai tahun ajaran baru 2025/2026. Rencananya, kebijakan ini dilakukan kepada siswa tingkat PAUD, SD, SMP hingga SMA di wilayah Bumi Mina Tani.

Rencana itu diungkapkan Bupati Pati Sudewo, usai memberi arahan ratusan kepala sekolah mulai tingkat PAUD, SD, SMP hingga SMA di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (8/5).

Sudewo menjelaskan, program lima hari sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memperkokoh karakter para siswa. Sehingga siswa Kabupaten Pati disiplin dan tidak menggunakan waktu luang untuk bermain.

”Lima hari sekolah akan kita mulai tahun ajaran ini. Siswa tidak boleh main handphone dan gadget. Tapi kalau di hari libur ndak papa. Bahkan kami fasilitasi dengan wifi gratis,” tutur Sudewo.

Kebijakan ini, kata Sudewo, dilakukan untuk mencegah kenakalan remaja. Dengan diterapkan lima hari sekolah, maka siswa akan sibuk belajar dan tidak memanfaatkan waktu untuk tawuran antarkelompok siswa.

"Kami akan betul-betul mewujudkan kedisiplinan dan kejujuran kepada semua sekolah. Dan untuk murid tidak boleh ada markup nilai",  tutur Sudewo. 

Terkait oknum guru yang melakukan markup nilai, Sudewo segera mengevaluasi kinerja kepala sekolah dan guru yang bersangkutan. 

"Jadi harus betul-betul objektif tidak boleh ada markup nilai. Selain itu, murid harus dibiasakan melakukan kegiatan yang bisa membentuk karakter dan kepribadiannya,” pinta Sudewo.

Sedangkan jika ada yang melakukan tawuran, Sudewo memohon kepada kepolisian tidak memberikan toleransi kepada anak-anak tersebut. Pemkab membuat tim pengawas independen untuk menilai kinerja para kepala sekolah. 

Ia pun tak segan menindak kepala sekolah yang tak sejalan dengan kebijakannya. "Ini baru pertemuan. Nanti kita kirim tim untuk evaluasi. Siswa juga harus pakai buku tulis, bukan handphone", tambahnya. 

Merespon wacana itu, Ketua PCNU Kabupaten Pati KH Yusuf Hasyim meminta masyarakat bersabar terlebih dahulu. Ia meminta masyarakat untuk menunggu hasil kajian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati maupun PCNU.

”Mohon masyarakat nanti bersabar. Harus ada titik temu bagaimana pendidikan TPQ dan Madin tidak mati, tidak tutup dan berjalan seperti biasanya. Plus minusnya seperti apa. kita belum bisa menyampaikan saat ini. Yang jelas tim akan bekerja,” imbuh Kiai Yusuf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: