Antisipasi Pencurian Kayu, Perhutani KPH Purwodadi Grobogan Lakukan Patroli Bersama

Antisipasi Pencurian Kayu, Perhutani KPH Purwodadi Grobogan Lakukan Patroli Bersama

Seusai patroli bersama di kawasan hutan, Asper/KBKPH Linduk bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan LMDH Lebak, ngopi bareng di pinggir hutan Desa Lebak, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.(Dok KPH Purwodadi/diswayjateng.id)--

GROBOGAN, diswayjateng.id - Untuk mengantisipasi adanya pencurian kayu dan perusakan hutan, Perhutani KPH Purwodadi, Kabupaten Grobogan mengajak patroli bersama sejumlah pihak di kawasan hutan BKPH Linduk.

Kegiatan patroli bersama yang dimulai pukul 05.30 WIB tersebut melibatkan pihak BKPH Linduk, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan LMDH Lebak.

Menurut keterangan dari Humas KPH Purwodadi, Selasa (29 April 2025), patroli itu dilakukan dengan menyisir petak per petak untuk mengantisipasi pencurian kayu dan perusakan hutan.

Selain itu, juga dilakukan penyuluhan kepada para penggarap lahan atau pedanggem di wilayah hutan agar ikut serta menjaga dan tidak mengganggu tanaman hutan.

Asper Linduk KPH Purwodadi, Didik Wahyudi yang turut dalam kegiatan tersebut, meminta para pesanggem tidak menggunakan bahan beracun yang berbahaya di areal tanam. Ia pun mengapresiasi TNI, Polri, serta LMDH yang mengikuti patroli dengan penuh semangat.

“Kegiatan patroli gabungan ini bukan semata menangkap pencuri kayu dari hutan tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar hutan,” ujarnya.

Dengan begitu, Didik berharap warga sekitar mengetahui betapa pentingnya kelestarian hutan. Kontribusi mereka melalui sharing agroforestry termasuk kewajiban pembayaran PNBP.

Kegiatan patroli bersama sejumlah pihak berlangsung hingga pukul 09.15 WIB, diakhiri dengan kegiatan ngopi bareng di warung kopi pinggiran hutan Desa Lebak, Kabupaten Grobogan.

“Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan memberikan dampak yang lebih baik untuk Perhutani,“ harapnya

Sementara itu, Babinsa Lebak, Suyono menyampaikan bahwa turut kegiatan patroli tersebut ia bisa bertemu warga desa bianaannya secara langsung di lokasi hutan.

“Kegiatan ini harus sering dilaksankan, karena kami bisa memberi penyuluhan kepada masyarakat dan mendukung pemerintah dalam bidang ketahanan pangan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: