Temui Wakil Gubernur Jateng, P3D Sampaikan Kendala Biaya Kaki Palsu untuk Disabilitas

Temui Wakil Gubernur Jateng, P3D Sampaikan Kendala Biaya Kaki Palsu untuk Disabilitas

Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas (P3D) menemui Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin di kantor Gubernur Jateng Senin 21 April 2025-Istimewa/ Umar Dani -Humas Pemprov Jateng

SEMARANG,diswayjateng.id - Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas (jateng.disway.id/listtag/263838/p3d">P3D) menemui Wakil Gubernur jateng Taj Yasin di kantor Gubernur jateng Senin 21 April 2025.

Dalam pertemuan dengan wakil gubernur Jateng tersebut, Vita, penggagas P3D menyampaikan gagasan dengan menginisiasi program bakti sosial penyediaan kaki palsu dan sepatu khusus bagi penyandang cerebral palsy.

Program ini bukan sekadar wacana. Vita, yang akrab disapa Cikgu, bersama para relawan sebelumnya telah bekerja sama dengan Dinas Sosial. 

Namun, keterbatasan anggaran membuat bantuan belum merata menjangkau semua yang membutuhkan.

BACA JUGA:Pemuda Difabel Asal Purworejo Buktikan Keterbatasan Bukan Penghalang untuk Sukses

BACA JUGA:Pembangunan Jateng 2026 Diarahkan untuk Penopang Swasembada Pangan

“Harga kaki palsu sangat tinggi. Padahal ini kebutuhan jangka panjang. Kami ingin bantu dengan harga yang lebih terjangkau,” ujar Vita.

Menggunakan bahan nilon yang lebih fleksibel ketimbang resin, kaki palsu buatan komunitas ini memungkinkan perbaikan secara mandiri—memberi peluang kemandirian bagi para pemakainya.

Jika harga pasar bisa menembus Rp7 juta, P3D berupaya menekan biaya hingga sekitar Rp3,5 juta. Saat ini, tercatat 12 orang masih menunggu bantuan.

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menyambut baik audiensi dari P3D. Bahkan, saat pertemuan berlangsung, ia langsung menghubungi Baznas sebagai langkah awal percepatan bantuan.

BACA JUGA:Mudik Gratis Pemprov Jateng Disambut Meriah, Disabilitas Pun Terbantu

BACA JUGA:Nawal Arafah Yasin Dikukuhkan Jadi Bunda Literasi Jateng, Diharapkan Tingkatkan Minat Baca Warga

“Alhamdulillah, Baznas siap membantu. Tinggal menunggu data lengkap, lalu kita bersurat. Kami juga akan libatkan CSR serta koordinasikan dengan OPD dan kabupaten/kota agar program ini bisa menjangkau lebih luas,” jelas Taj Yasin.

Program bakti sosial ini ditargetkan mulai berjalan pada Mei dan rampung antara Juni hingga Juli, mengingat batas waktu pengadaan bahan dari India yang tak bisa lewat Agustus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: