Pameran Keris, Bupati Grobogan: Wahana Edukasi Budaya di tengah Arus Globalisasi

Pameran Keris, Bupati Grobogan: Wahana Edukasi Budaya di tengah Arus Globalisasi

Bupati Grobogan Setyo Hadi memegang salah satu keris di lokasi Pameran dan Bursa Tosan Aji di Gedung Serbaguna Dewi Sri, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (11 April 2025). (Dok. Protkompim Setda Grobogan/diswayjateng.id)--

GROBOGAN, diswayjateng.id - Selama tiga hari, Jumat sampai Minggu (11 - 13 April 2025) di Gedung Serbaguna Dewi Sri Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah berlangsung Pameran dan Bursa Tosan Aji bertajuk ”Nggugah Pusaka Bumi Pepali”.

Kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi, yakni pertama, koleksi milik paguyuban dalem Grobogan. Kedua , koleksi para pebursa dari luar daerah seperti Solo, Jakarta, Bojonegoro, Tuban, Madura, Lombok, hingga Palembang.

Koleksi yang ditampilkan mencakup keris dari zaman Kerajaan Singosari hingga Medang Kemulan. Selain bilah tosan aji, turut dipajang pula berbagai jenis batu akik serta aksesori pusaka lainnya.

Pameran ini dibuka secara resmi oleh Bupati Grobogan Setyo Hadi, dengan didampingi oleh Wakil Bupati Sugeng Prasetyo dan Sekda Grobogan Anang Armunanto beserta Forkopimda.

Dalam sambutannya, Bupati Setyo Hadi menyampaikan bahwa acara ini bukan sekadar ajang menampilkan keris sebagai benda pusaka, tetapi juga sebagai wahana edukasi budaya. 

"Di tengah derasnya arus globalisasi, pusaka leluhur ini membawa nilai-nilai kearifan lokal, identitas, dan filosofi hidup yang perlu terus dikenalkan, khususnya kepada generasi muda," jelasnya.

Sementara Sekda Anang Armunanto mengapresiasi karya kerajinan daerah dengan membeli cincin batu King Safir dari salah satu pelaku UMKM yang ikut serta dalam pameran ini. Menurutnya, budaya tak hanya hidup dalam ingatan masa lalu, melainkan terus bernapas dalam tindakan, pemahaman, hingga kesadaran kolektif lintas generasi.

"Melalui peran ASN serta kolaborasi lintas komunitas seperti Oemah Keris Grobogan, Grobogan Bumi Pepali, dan Senapati Nusantara, acara ini bukan sekadar ajang apresiasi seni warisan, tapi juga ruang refleksi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: