Ciptakan Lebaran Nyaman di Bumi Mina Tani, Belasan Ribu Pasukan Dikerahkan

Ribuan botol miras dimusnahkan hasil operasi pekat di depan Polresta Pati-arief pramono/diswayjateng.id-
PATI, diswayjateng.id- Potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun 2025 diprediksi mencapai 146,48 juta orang. Jumlah itu juga dapat berubah sewaktu-waktu, mengingat jumlah realisasi pemudik jauh lebih besar dibanding angka survey pada tahun lalu.
Pihak pemerintah juga memprediksi puncak arus mudik terjadi pada 28 Maret sampai dengan 30 Maret 2025. Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada tanggal 5 sampai dengan 7 April 2025.
Paparan itu dikatakan Bupati Pati, Sudewo saat memberikan sambutan apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2025. Operasi ini rangkaian pengamanan Idul Fitri Tahun 2025 di Kabupaten Pati.
Agenda acara di halaman Polresta Pati, dihadiri Kapolresta Pati, Dandim 0718 Pati dan jajaran Forkompinda Pati kemarin. Gelar pasukan juga melibatklan pasukan Polresta Pati, Kodim 0718 Pati, Dishub, Satpol PP, Dinkes, serta organisasi RAPI dan ORARI.
Setelah itu, Bupati Sudewo menyematkan pita kepada petugas pengamanan lebaran 2025. Dalam operasi kali ini mengusung tagline “Mudik Aman, Keluarga Nyaman”.
Untuk diketahui, Operasi Ketupat Candi 2025 diselenggarakan pada 23 Maret hingga 8 April 2025 untuk 8 Polda Prioritas. Serta tanggal 26 Maret sampai dengan 8 April 2025 untuk 28 Polda lainnya.
Acara dilanjutkan dengan meninjau kendaraan dan pemusnahan miras oleh Bupati Pati beserta Forkopimda, tokoh agama dan tamu undangan.
Sementara itu, Kapolresta Pati Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama menambahkan, Polresta Pati melaksanakan operasi pekat selama 20 hari dan berakhir pada 20 Maret kemarin. Hasilnya menyita 7.293 botol miras berbagai merek.
Untuk personel gabungan yang dikerahkan, kata Andhika, ada sebanyak 1300 dari unsur Kodim, Satpol PP, Dishub serta ditambah dengan organisasi lainnya. Ada beberapa sasaran dalam operasi ini, yakni kasus premanisme hingga asusila.
“Kami menindak berbagai pelaku premanisme, asusila serta penyakit masyarakat lainnya yang saat ini tengah kami proses lebih lanjut", ungkap Kapolresta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: