Menteri Abdul Mut’i Sosialisasikan Kurikulum Deep Learning, Ini Penjelasannya

Mendikdasmen Abdul Mu’ti kunjungan kerja ke beberapa sekolah di Kudus untuk serap aspirasi -arief pramono/diswayjateng.id-
KUDUS, diswayjateng.id- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mempercepat penyusunan program kurikulum pembelajaran mendalam (deep learning). Kini, uji publik serta penyusunan naskah akademik telah rampung.
Tahap selanjutnya, Kemendidasmen segera menggelar pelatihan bagi tenaga pengajar tingkat nasional pada tahun ini. Penjelasan ini diungkapkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, saat kunjungan kerja ke beberapa sekolah di Kudus, Jumat (21/03/2025).
“Kehadiran kurikulum baru ini tidak menggantikan Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2013, namun diterapkan bertahap di sekolah-sekolah yang telah memenuhi persyaratan,” ujar Mu’ti.
Mu’ti juga menyoroti efisiensi pendidikan dan mendukung kebijakan regrouping sekolah. Langkah ini dilakukan terutama bagi sekolah-sekolah dengan jumlah murid yang sangat sedikit.
“Kebijakan ini diharapkan meningkatkan efisiensi anggaran dan efektivitas pembelajaran, meski tetap mempertimbangkan jarak sekolah agar tidak terlalu jauh bagi siswa,” tutur menteri kelahiran Kabupaten Kudus.
Abdul Mu’ti mengatakan, kunjungan kerja ke beberapa sekolah di Kudus, untuk meninjau kondisi pendidikan serta mendengar aspirasi dari tenaga pendidik dan siswa di daerah tersebut.
Sebagai bagian dari program prioritas Presiden, kata Mu’ti, pemerintah tengah mendorong konsep smart classroom. Yakni diterapkan di berbagai sekolah secara bertahap mulai tahun ajaran baru.
“Konsep ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dengan memanfaatkan teknologi modern dalam proses belajar-mengajar. Bantuan dari pemerintah akan diberikan kepada sekolah-sekolah terpilih guna mengembangkan konsep ini,” paparnya.
Selain infrastruktur pendidikan berbasis digital, imbuh Mu’ti, pemerintah juga mendukung inisiatif sekolah dalam mengembangkan sarana pertanian guna menunjang program makan bergizi gratis.
“Langkah ini sejalan dengan visi Presiden, yakni memastikan setiap siswa mendapatkan asupan makanan yang sehat dan bergizi di sekolah serta masyarakat sekitar,” tukasnya.
Sementara itu, dalam kunjungannya di SD Negeri Setro Kalangan dan SD Negeri Pasuruhan Lor 3 Kudus, Abdul Mu’ti meninjau kondisi sekolah yang rusak, termasuk dampak banjir yang pernah melanda kawasan tersebut.
“Renovasi sekolah yang mengalami kerusakan akibat bencana alam dan faktor usia, menjadi salah satu prioritas utama pemerintah guna meningkatkan kualitas lingkungan belajar,” ucapnya.
Di akhir kunjungannya, Mu’ti menyoroti kesejahteraan kalangan guru honorer. Saat ini, ada lebih dari 800 ribu guru honorer di Indonesia yang tengah didata untuk menerima bantuan. Pemerintah telah mencairkan bantuan bagi sekitar 57 ribu guru honorer, dan alokasi tambahan sedang dalam tahap perhitungan bersama Kementerian Keuangan.
“Terkait gaji guru honorer, keputusan sepenuhnya berada di tangan pemerintah daerah dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pemerintah pusat hanya berperan dalam pendataan dan pemberian bantuan bagi tenaga pendidik yang memenuhi kriteria tertentu,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: