Menyerap Aspirasi Warga ala Gubernur Jateng Ahmad Luthfi

SERAP ASPIRASI - Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyerap aspirasi masyarakat.Foto: Istimewa --
Ya. silaturahmi tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Ahmad Luthfi berkeliling ke-35 kabupaten/kota pada awal kepemimpinannya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Sebelumnya juga sudah terlaksana di Kabupaten Kudus dan Jepara.
Tujuan untuk menyerap apirasi, menggali potensi, dan menemukan permasalahan kemasyarakatan untuk kemudian diintegrasikan menjadi sebuah kebijakan.
BACA JUGA:Gubernur Jateng Pantau Harga Pangan di Jepara, Pastikan Stabil Jelang Lebaran
"Saya ingin mendengar apa yang harus dilaksanakan lima tahun ke depan," kata Ahmad Luthfi.
Menanggani berbagai aspirasi masyarakat di acara malam itu, Luthfi mengatakan, normalisasi di sejumlah sungai menjadi salah satu programnya untuk mengatasi sejumlah permasalahan di bidang pertanian dan perikanan.
“Di beberapa titik sudah dilaksanakan, Di Kendal ada di Gempolsewu," katanya.
Menanggapi masalah para petani itu, lanjut Mantan Kapolda Jateng ini, sektor pertanian merupakan salah satu yang terus diperjuangkan. Terlebih Jawa Tengah diproyeksikan menjadi penumpu pangan nasional dan salah satu penumpu program swasembada pangan nasional.
BACA JUGA:Ramadan Jadi Momentum, Gubernur Jateng Minta ASN Tetap Prima dalam Melayani Masyarakat
BACA JUGA:Gubernur Jateng Temui Konsulat Jenderal Australia, Bahas Rencana Kerja Sama Berbagai Bidang
Maka dari itu, perbaikan infrastruktur pertanian terus digenjot. Termasuk di dalamnya normalisasi sungai dan saluran pengairan atau irigasi, mulai dari waduk, embung, hingga saluran sekunder dan tersier.
Untuk menopang produktivitas petani, pemerintah juga sudah menambah stok pupuk subsidi dan mempermudah proses mendapatkannya. Petani tidak lagi perlu menggunakan kartu tani atau lainya, cukup menunjukkan KTP bisa membeli pupuk langsung ke Gapoktan.
Sementara mengenai harga beli dari petani, Luthfi menegaskan bahwa Bulog dan seluruh rekanannya telah menandatangani MoU dengan mitra Bulog termasuk penggilingan padi. Bulog juga akan membeli padi dan jagung sesuai standar harga yang ditetapkan.
Adapun Pemprov Jateng juga memiliki BUMD PT Jawa Tengah Argo Berdikari (JTAB). BUMD ini akan ikut serta menyerap hasil panen para petani dengan harga yang wajar.
"Ini bisa menjaga stabilitas harga,” pungkas Luthfi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: