Disdik Kabupaten Grobogan: Ada Pengurangan Alokasi Waktu Belajar Selama Ramadan 1446 H

Disdik Kabupaten Grobogan: Ada Pengurangan Alokasi Waktu Belajar Selama Ramadan 1446 H

Suasana ANKB di SDIT Muhammadiyah Wirosari Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, Kamis, 30 Oktober 2024. (Achmad Fazeri/diswayjateng.id)--

GROBOGAN, diswayjateng.id – Selama Ramadan 1446 Hijriah ini, ada perubahan alokasi waktu satu jam pembelajaran di sekolah-sekolah di Kabupaten Grobogan. Khususnya, untuk tingkat Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, serta Sekolah Menengah Pertama.

“Ada selisih 5 menit dari hari normal di luar bulan Ramadan,” kata Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Disdik Kabupaten Grobogan, Sudrajat, ketika ditemui diswayjateng.id di kantornya, Rabu (5 Maret 2025).

Sudrajat pun menjelaskan secara detail. Untuk tingkat SMP, pada hari normal satu jam pembelajaran 40 menit, tapi selama Ramadan menjadi 35 menit. Lalu, tingkat SD, pada hari normal satu jam pembelajaran 35 menit, selama Ramadan menjadi 30 menit.

Berikutnya, bagi tingkat PAUD, pada hari normal satu jam pembelajaran 30 menit, selama Ramadan menjadi 25 menit. Adapun untuk Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) menyesuaikan waktunya, karena termasuk sekolah non formal.

“Jadi, selama Ramadan, alokasi satu jam pembelajaran masing-masing dikurangi lima menit dari hari normal,” imbuhnya menegaskan.

Sudrajat menjelaskan bahwa perubahan alokasi jam belajar tersebut berdasakan Surat Edaran (SE) yang diterbitkan serta ditandatangani Kepala Disdik Kabupaten Grobogan. Yakni, SE bernomor: B/800.1/841/DISDIK/2025 tentang Pembelajaran dan Jam Kerja ASN di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan Selama Bulan Ramadan Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi.

“Dalam SE itu juga disebutkan apa saja yang harus dilakukan oleh pihak sekolah selama Ramadan meliputi tugas sekolah, tugas guru, sampai tugas pendamping. Termasuk juga bagaimana proses pembelajarannya,” imbuhnya.

Sudrajat menjelaskan salah satu tugas seorang guru adalah menyiapkan program pembelajaran selama Ramadan 1446H dengan menyelipkan nilai-nilai keagamaan dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan.

“Jadi, memang tidak seperti hari-hari biasa. Pelajaran matematika contohnya, itu guru harus bisa menyelipkan nilai-nilai keagamaan ketika mengajar,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: