Regenarsi Dilakukan, Cita Rasa Bubur India Masih Tetap Sama ditangan Koki yang Baru

Regenarsi Dilakukan, Cita Rasa Bubur India Masih Tetap Sama ditangan Koki yang Baru

Ahmad Pasirin memasak bubur India untuk menu berbuka puasa di masjid Jami Pekojan, Purwodinatan, Semarang Tengah--Wahyu Sulistiyawan

"Kalau Pak Ali dan saya ini sama ya, karena kami sering memasak bareng, kalau tanggapan orang ya ada yang bilang lebih enak dulu, ada yang bilang lebih enak saat ini," jelasnya.

Sirin menambahkan, selama ada peminatnya, Bubur Khas India akan tetap ada saat Bulan Ramadan. "Entah itu pengurus masjid atau orang mau belajar regenerasi akan terus berlanjut," ujarnya.

Sementara itu, Himawan, warga Brotojoyo Semarang Utara sangat ketagihan nikmatnya Bubur Khas India ini. "Saya sudah tiga tahun mengantre bubur ini, ini untuk keluarga, biasanya saya kesini seminggu tiga kali," tuturnya. 

Menjelang buka puasa, atau sebelum menikmati santapan Bubur Khas India, para jamaah membacakan salawat. Sebagian lainnya berdoa di Makam Syarifah Fatimah Al-Idrus, yang merupakan sesepuh di Pekojan yang sudah ada sekitar 150 tahun lalu.

Setelah itu, para jamaah mendengarkan kultum sebelum buka puasa. Buka puasa berlangsung sangat suka cita. Anak-anak maupun orang tua, lelaki mau perempuan, semuanya tampak bahagia menikmati Bubur Khas India ini.

Fina salah satunya. Mengajak anak-anaknya, berbuka bersama di Masjid Jami Pekojan. Karena memiliki kenangan manis selama masa kecilnya. "Karena kampung halaman saya di sini, anak-anak juga dulunya bersekolah di dekat sini," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: